Yesus Gembala yang Baik.

Jumat, 24 April 2009

Mencinta Hingga Terluka


Suatu hari, Bunda Teresa berekeliling dari gang ke gang di kampung-kampung Calcutta. ”Bunda Teresa!” teriak seorang pengemis sambil menggelesot mendekati Bunda Teresa. ”Ini untukmu. Aku ingin memberikannya padamu,” kata pengemis itu sambil memberikan semangkuk uang receh rupee hasil jerih payahnya mengemis hari itu. Mother Teresa menolak halus dan berkata,”Mengapa, Bu? Bukankah ini untuk makan Ibu hari ini? Tidak usah, Bu.” Pengemis itu memandang Bunda Teresa dengan mata berkaca-kaca. Dia memang belum makan dari pagi. Teresa memperhatikan baju yang lusuh dan kulit berbalut tulang yang berlutut di depannya. Bunda Teresa mendekat. ”Tapi, Bunda,” bujuk pengemis itu, ”ada yang jauh lebih menderita daripada aku. Terimalah, Bunda. Berikan uang itu kepadanya,” kata si Pengemis itu penuh harap.
Bunda Teresa tidak berani menolak. ”Baik, baik aku terima. Terima kasih,” ucap Bunda Teresa, menepuk haru bahu pengemis itu, tanda menghargai jerih payahnya. Mother Teresa mendapat sebuah pesan dari hadiah sang pengemis itu. Pengemis itu rela dan tulus memberikan hartanya dengan segala cinta demi membahagiakan orang lain, sedangkan dirinya sendiri butuh pertolongan.Inilah yang disebut dengan ”mencinta hingga terluka”. Pengemis itu tidak mengindahkan keringat, keletihan dan luka goresan di jalanan berdebu dan panas, yang dialaminya hari itu. Ia memberi dengan cintanya.
Mencinta hingga terluka adalah sebuah cinta yang membuat sejarah. Cinta yang berkorban yang akan terus dikenang oleh yang menerimanya. Cinta yang akan diwariskan dari satu generasi ke generasi. Sebuah cinta kasih Mother Teresa kepada orang-orang yang ia layani. Juga kisah pengorbanan Maria (Injil Matius). Tentang dia, Yesus berkata, ”Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” Cinta yang diberikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan motivasi yang benar, sungguh menyenangkan hati Tuhan dan setiap orang yang menerimanya.

Dipungut OPH dari buku
Mencinta Hingga Terluka
Roswitha Ndraha & Julianto Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar