Touch of The Master's Hand
Sebuah keluarga yang kaya raya, memesan sebuah biola
dari seorang pembuat bahkan pemain biola terbaik di kota itu. Biola itu dipesan
khusus untuk anak laki-lakinya yang sangat temperamental, dengan harapan musik
dapat mengubah anak itu.
Biola itu sangat indah, pembuatnya memilih kayu
terbaik yang didapat dari negeri yang jauh, dibentuk, dihaluskan,dipoles selama
beberapa waktu hingga mengkilap, di bagian kepala diukir dengan teknik seni
yang tinggi, hingga biola itu merupakan biola terbaik yang pernah dibuat
olehnya. Semua orang yang melihatnya apalagi menyentuhnya pasti akan
terkagum-kagum dengan karyanya.
Segera biola itu berada di tangan sang anak. Guru yang
didatangkan khusus oleh orangtuanya tak mampu berbuat banyak untuk membuat anak
itu bisa bermain dengan benar. Tak lama kemudian, biola yang sangat indah itu
hanya teronggok di sudut gudang yang gelap, berdebu dan sangat kotor itu.
Tahun demi tahun segera berlalu, tak terasa anak
laki-laki tadi sudah dewasa, menikah kemudian memutuskan untuk pindah mengikuti
orang tuanya yang telah lebih dulu meninggalkan kota itu. Segera juru lelang
mempersiapkan semua barang-barang yang ada di dalam rumah itu untuk acara
lelang yang akan diadakan.
Ketika satu demi satu barang diangkut ke pelelangan,
tinggallah sebuah biola yang kusam, kotor tak terawat, dengan tali-tali senar
yang sudah tidak lengkap lagi. Juru taksir lelang tidak mau membawa biola
tersebut karena pasti tidak akan ada harganya di pelelangan, namun karena masih
ada tempat kosong di bagasi, maka jadilah biola itu dibawa juga.
Satu demi satu barang yang ada laris terjual, mulai
dari meja, kursi, jam dinding, lampu hias, lukisan, lemari, berbagai hiasan,
keramik, alat-alat dapur hingga ke berbagai jenis kendaraan antik sampai yang
terbaru dilelang. Maklum, keluarga ini memiliki barang-barang terbaik dan
berkelas, sehingga setiap barang yang dibelinya pasti akan diincar juga oleh
para kolektor lainnya.
Setelah semua barang terjual, tinggallah sebuah biola
yang rusak tadi. Melihat barang yang tersisa cuma biola tak berharga, maka satu
demi satu peserta meninggalkan ruangan. Dengan ragu-ragu, panitia lelang
mengumumkan harga pembukaan, 10 dollar. Tidak ada respon, berbeda dengan barang
yang lain, ketika ditawarkan maka harga akan naik. Tetapi karena tidak ada
peminatnya, maka biola ini ditawarkan dengan harga makin rendah. 8 dollar. 5 dollar.
Hingga akhirnya 1 dollar, sebuah harga yang tanpa harga. Semua tidak
mempedulikan lagi barang itu, mereka sibuk untuk bersiap pulang.
Tiba-tiba seorang pria tua berjalan dari antara
peserta, tanpa perintah dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, dia naik keatas
panggung, mengambil biola yang tidak ada harganya itu, mengeluarkan saputangan
dari kantongnya dan mulai membersihkan biola itu. Dia mengelap biola itu dari ujung
ke ujung, hingga warna asli dari biola itu keluar. Biola itu sangat mengkilap. Setelah
dia memasangkan kembali senar-senarnya yang sudah tak terpasang, kemudian dia
mengeluarkan sebuah dawai dari pinggangnya dan mulai menggesek-gesekkannya pada
senar sambil menyesuaikan nada-nadanya.
Mendadak semua orang yang hendak pulang terpaku,
melihat tingkah aneh pria tua itu. Ketika akhirnya pria tua itu memainkan
sebuah lagu, semua orang yang mendengarnya terdiam, ternganga mulutnya,
terhanyut menyaksikan sebuah pertunjukkan seni tingkat tinggi. Orang-orang yang
tadinya ada di luar kembali memasuki ruangan untuk mendengarkan suara yang
sangat indah, bahkan seumur hidup mereka belum pernah mendengar suara seindah
itu, yang keluar dari sebuah biola yang diabaikan sebelumnya. Ternyata pria tua
itu adalah pembuat dari biola itu sendiri, sehingga ia tahu bagaimana membuat
biola itu menjadi berharga.
Melihat situasi yang begitu mengharu biru,panitia
lelang langsung mengoreksi harga yang tadi sempat diangka 1 dollar. Tidak
tanggung-tanggung, ketua lelang membuka harga 100 dollar, 400 dollar, 1.000 dollar,
10.000 dollar hingga akhirnya biola itu menjadi barang termahal yang berhasil
dijual pada acara lelang yang sangat dramatis itu, mengalahkan harga mobil
paling mahal yang ada disitu.
Guys, apakah anda merasa tidak berharga? Diabaikan?
Dicampakkan? Hanya sebagai sampah yang tidak ada artinya? Datanglah kepada
Pembuat anda, Penciptamu, maka Ia akan membersihkanmu, memoles hidupmu dan
memperbaiki setiap kekuranganmu, hingga akhirnya engkau akan menjadi harta yang
terindah yang pernah diciptakan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar