Yesus Gembala yang Baik.

Jumat, 10 Juni 2016

Julianna Snow Memilih Pergi ke Surga daripada ke Rumah Sakit.


Majalah Komunikasi Kristiani – Standard Vol. XI No. 10 (Februari 2016)

Juliana Snow, gadis kecil berusia 5 tahun ini tidak pernah memiliki kesehatan yang memadai untuk bisa pergi ke Sekolah Minggu di Gereja City Bible Church di Portland , Oregon, di mana keluarganya berjemaat. Karena itu sebagian besar pengetahuannya tentang surga adalah ajaran dari kedua orang tuanya. Mereka mengatakan padanya bahwa surga itu adalah tempat di mana ia akan bisa berlari dan bermain, dan semua itu tidak bisa ia lakukan sekarang ini. Surga adalah tempat di mana ia akan bertemu nenek buyutnya. Ia juga diberitahu bahwa di surga ada Allah yang akan mengasihinya lebih dari yang bisa mereka lakukan.
            Julianna, di usianya yang masih sangat belia telah menderita penyakit parah yang disebut Charcot-Marie-Tooth Disease. Penyakit yang awalnya menyerang lengan dan kakinya itu kini mulai menggerogoti saraf pernapasan serta otot-ototnya. Charcot-Marie-Tooth Disease, yang juga dikenal sebagai neuropati motorik dan sensorik herediter, adalah sekumpulan kondisi medis yang ditandai dengan rusaknya atau hancurnya selaput pelindung (selubung mielin) yang mengelilingi serabut saraf atau sel saraf itu sendiri. Penyakit itu tidak dapat  disembuhkan dan sifatnya progresif, menyebabkan mati rasa dan kelemahan yang menyebar luas, yang nantinya berakhir dengan kecacatan.
            Otot-otot batuk dan pernapasan Julianna sangat lemah sehingga jika ia terkena penyakit flu, maka infeksi itu bisa menetap di paru-parunya yang bisa menyebabkan pneumonia yang mematikan. Dokternya percaya bahwa jika mereka dapat menyelamatkan dirinya dari situasi ini – dan itu adalah sebuah pengandaian yang besar – ia mungkin akan dibius dengan sebuah alat respirator namun dengan kualitas kehidupan yang sangat rendah.
            Michelle Moon – sang ibu – mencari bimbingan secara online bagaimana menghadapi anak yang akan menghadapi kematian di usia 4 tahun. Tetapi ia tidak menemukan apa yang ia butuhkan. Kemudian ia membuat sebuah blog dengan harapan dapat membantu keluarga lain dalam situasi yang sama.
            Dan ketika Julianna berusia 4 tahun, Michelle bertanya pada putrinya, apakah ia mau dirawat di rumah sakit atau memilih meninggal di rumah jika jatuh sakit lagi. Dan ternyata jawaban Julianna sungguh mengharukan. Kepada harian dailymail.co.uk, Mihelle mengatakan bahwa putrinya lebih memilih untuk pergi ke surga daripada pergi ke rumah sakit untuk menerima perawatan.
            “Julianna, jika kamu sakit lagi, kamu mau dirawat di rumah sakit atau tetap di rumah saja?”tanya Michelle.
            “Tidak ke rumah sakit, saya benci NT. Saya benci rumah sakit.” Jawab Juianna.
            “Itu bisa berarti kamu akan segera pergi ke surga jika tetap tinggal di rumah?” sang ibu memperjelas resiko yang bisa menimpa putrinya itu.
            Julianna mengangguk.
            Julianna tidak mau pergi ke rumah sakit karena membenci prosedur naso-tracheal suction (NT) yang pernah ia jalani. Selama prosedur yang berlangsung 4 jam itu, perawat akan memasukkan selang ke hidung dan tenggorokan Julianna, kemudian mendorong sebuah selang melewati saluran refleks muntah (gag reflex) hingga ke paru-paru. Proses berikutnya adalah menghisap lendir keluar dari lubang-lubang kecil jalur pernapasannya. Dan semua prosedur itu dilakukan tanpa pembiusan!
            “Dan kamu tahu bukan Mommy dan Daddy tak bisa langsung menemani kamu di surga? Kamu akan pergi duluan seorang diri.”lanjut Michelle.
            “Tapi saya tidak akan sendirian, Tuhan akan menjaga saya,”Kata Julianna sungguh menggetarkan hati.
            “Itu benar. Kamu tidak akan sendirian.”
            “Apakah orang-orang akan segera pergi ke surga?”
            “Ya. Hanya saja kami tidak tahu kapan kami akan ke surga. Kadang-kadang bayi pergi ke surga. Kadang-kadang ada orang yang benar-benar tua baru pergi ke surga.”
            “Apakah Alex (kakaknya yang kini berumur 7 tahun) akan pergi ke surga bersama dengan saya?”
            “Mungkin tidak. Kadang-kadang orang pergi ke surga bersama-sama pada saat yang bersama, tetapi sebagian besar akan pergi sendirian. Apakah itu menakutkan kamu?”
            “Tidak, surga adalah tempat yang indah. Tetapi saya tidak menyukai kondisi sekarat.”
            “Mommy tahu. Itu adalah bagian yang sulit. Kita tidak perlu takut mati karena kita percaya bahwa kita akan pergi ke surga. Tetapi hal it ujuga menyedihkan sebab Mommy akan sangat kehilangan kamu.”
            “Jangan khawatir, saya tidak takut sendirian.”
            “Mommy tahu... Mommy sayang kamu.”
            “Sangat.” Julianna menambahkan.
            “Ya, Mommy sangat sayang kamu.... Mommy sangat beruntung.”
            “Dan saya juga sangat beruntung.”
            “Mengapa?” tanya sang ibu.
            “Karena Mommy sangat sayang pada saya.”
            Sebagai seorang ibu, Michelle menyimpan kesedihannya sendiri, “Tapi kalau kamu pergi ke rumah sakit, kamu bisa lebih sembuh dan pulang lagi ke rumah menghabiskan waktu lebih banyak bersama. Mommy ingin kamu tahu hal itu. Rumah sakit bisa memberimu waktu lebih banyak untuk tinggal bersama Mommy dan Daddy.”
            “Saya tahu,” kata Julianna lagi.
            Michelle pun menangis,”Maaf, Julian. Mommy tahu kamu tidak suka melihat Mommy menangis. Tapi Mommy akan sangat kehilangan kmau.”
            Dan jawaban Julianna selanjutnya sungguh membuat hati siapa saja tersentuh,”Tidak apa-apa. Tuhan akan menjaga saya. Dia ada di dalam hati saya.”
            Sebelum percakapan itu, Michelle mengatakan bahwa ia dan suaminya – Steve Snow – telah berencana untuk membawa Julianna ke rumah sakit jika ia sakit lagi. Tetapi setelah mendengar keinginan Julianna, mereka berubah pikiran.
            “Dia sudah mengatakan dengan jelas bahwa ia tidak ingin pergi ke rumah sakit lagi,”demikian Michelle menulis kepada CNN dalam sebuah email. “Jadi kamu harus melepaskan rencana itu karena itu egois.”
            “Sangat jelas, putri saya yang 4 tahun itu mengatakan pada saya bahwa mendapatkan lebih banyak waktu di rumah dengan keluarganya tidak setara dengan rasa sakit yang dialami jika pergi ke rumah sakit lagi. Saya memastikan bahwa ia mengerti pergi ke surga berarti kematian dan meninggalkan dunia  ini. Dan saya juga mengatakan kepadanya bahwa hal itu juga berarti meninggalkan keluarganya untuk sementara waktu, tapi kami akan bergabung dengannya kelak. Apakah ia tetap tidak ingin pergi ke rumah sakit dan masuk surga? Dia tetap putuskan demikian.” Kata Michelle di dalam blognya.
            Sementara sebagian besar pembaca meninggalkan komentar yang mendukung posting Michelle, tetapi beberapa orang malah berpikir bahwa Michelle dan Steve telah membuat pilihan yang keliru.
            Menjawab kritik dari orang lain, Michelle berdiskusi lagi dengan putrinya. “Ketika kamu mati, kamu tidak akan melakukan apa-apa. Kamu tidak bisa berpikir.” Tetapi menurut Michelle, Julianna tidak berubah pikiran dan ia tahu bahwa ini berarti ia akan pergi ke surga sendirian.
            Walaupun demikian, kata Michelle, jika ia sakit, mereka akan menanyai hal itu lagi, dan bahwa mereka akan menghormati keinginannya.
            Pada suatu kesempatan Michelle mengobrol lagi dengan Julianna tentang bagaimana nanti ketika mereka bertemu kembali di surga.
            “Kamu ingin Mommy berdiri di depan rumah, di hadapan semua orang sehingga kamu bisa melihat Mommy terlebih dahulu?” tanya Michelle pada putrinya.
            “Iya. Saya pasti akan sangat bahagia melihat Mommy,” jawab Julianna.
            “Apakah kamu mau berlari memeluk Mommy?” tanya Michelle lagi.
            “Iya. Dan saya yakin Mommy akan berlari memeluk saya juga,” kata Julianna.
            “Saya akan berlari dengan secepat mungkin,” imbuhnya lagi.
            “Iya, Mommy yakin kamu akan lari cepat sekali,” ujar Michelle.
            Kondisi Julianna saat ini sudah agak stabil, tapi dokter mengatakan bahwa sebuah penyakit seperti flu bisa saja merenggut nyawanya.
            Mungkin kita tidak setuju dengan keputusan keluarga ini, namun hal yang biasa dari Julianna adalah imannya kepada Tuhan. Semoga Tuhan memberikan anugerah yang besar bagi anak kecil ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar