Yesus Gembala yang Baik.

Jumat, 10 Juni 2016

Standing Ovation


Drs. Timotius Adi Tan

Dari Buku : Secangkir Sup Bagi Jiwa Anda

Juni 1989, di Paris ada Turnamen Tenis Grand Slam Perancis terbuka, terjadi suatu pertandingan yang luar biasa. Peternis nomor satu Ivan Lendl (Cekoslowakia) berhadapan dengan petenis Amerika Serikat keturunan Tionghoa Michael Chang pada enam belas besar.
            Di atas kertas, Lendl yang sudah tiga kali juara di tempat itu apalagi menduduki unggulan pertama, akan dengan mudah mengalahkan Chang. Untuk sementara, itulah yang terjadi. Di dua set awal Lendl dengan mudah menang 6-4,6-4.
            Drama dimulai di sini. Chang mengawali set kelima praktis hanya dengan satu kaki karena kaki kanannya sudah kram penuh. Keringat bercucuran di wajah Chang yang walau tampak menderita menahan sakit, tetapi pantang menyerah.
            Pada saat itulah, para penggemar tenis terpukau melihat Chang menjungkalkan Lendl dalam waktu 4 jam 30 menit dengan satu kaki! Begitu pukulan silangnya idak dapat dikembalikan Lendl, Chang langsung terjatuh dan menangis tersedu-sedu. Walau dibopong untuk meninggalkan lapangan pertandingan karena sudah tidak bisa berdiri lagi, Chang mendapat penghormatan tertinggi dari penonton dengan penghormatan berdiri sambil bertepuk tangan meriah (standing ovation). Bahkan, Jose Higueras, mantan petenis yang sekarang melatih petenis nomor satu dunia Jim Courier, mengatakan bahwa pertandingan Chang – Lendl aalah salah satu pertandingan tennis putra terbaik dalam sejarah!
            Ketika Stefanus bersaksi pada orang-orang Israel, ia ditangkap dan dibawa ke luar kota. Di sana ia dirajam dengan batu. Menjelang kematiannya ia berdoa untuk orang yang menyiksa dia, “Tuhan janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Ia menengadah ke atas dan melihat Yesus berdiri memberikan penghormatan standing ovation kepada Stefanus!
            Tuhan Yesus yang menciptakan dunia dan yang berkuasa di bumi dan di sorga memberikan penghormatan yang sangat tinggi kepada Stefanus, karena ia yan berkenan kepada Allah, penyerahan mutlak, setia sampai mati untuk Yesus (Kis 7:55).
            Dr. Billy Graham pernah menulis dalam sebuah buletin :
            To receive Christ costs nothing
            To follow Christ costs something
            To serve Christ costs everything
(Untuk menerima Kristus kita tidak perlu membayar apa pun, untuk mengikut Kristus dituntut sesuatu, untuk menlayani Kristus harus menyerahkan segalanya)

Kisah Para Rasul 7:55  Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar