Standard Nov 2012
Kaka, demikian
pesepakbola handal ini dipanggil. Lahir di Brasilia pada tahun 1982 dengan nama
lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite. Ia berasal dari keluarga penginjil
yang kaya raya. Kariernya di dunia sepakbola tidak terlepas dari mujizat yang
pernah ia alami sendiri.
Sejak kecil Kaka sangat mencintai sepakbola dan di
usia remaja, ia sudah menjadi pemain cadangan untuk club Sao Paulo. Karier Kaka
remaja (18 tahun) terhenti, saat punggungnya mengalami cedera yang sangat
serius saat berenang. Dokter memvonis bahwa Kaka tidak bisa bermain sepakbola
lagi, bahkan ia terancam mengalami kelumpuhan. Kala itu tidak ada tindakan
operasi atau terapi yang bisa menyelamatkan kondisinya.
Di
saat dokter tidak bisa berbuat apapun, Kaka tahu kepada siapa ia harus minta
pertolongan. Ia bergumul dengan Tuhan dan tiada henti berdoa memohon kesembuhan
kepada Dia. Ia bernazar jika sembuh dan dapat bermain sepakbola, maka ia akan
mempersembahkan seluruh prestasinya hanya untuk Tuhan Yesus.
Suatu
keajaiban terjadi, setahun setelah kecelakaan itu, Kaka dinyatakan sembuh
secara total dan dapat bermain bola lagi bahkan dengan lebih berprestasi lagi,
terbukti kali ini ia tidak lagi duduk di bangku cadangan. Belum setahun membela
klubnya, Kaka dipanggil untuk bergabung dengan tim nasional. Karena manager tim
Brazil terpikat oleh permainan Kaka muda yang kemudian memberinya kesempatan
untuk membela tim Brazil dalam piala dunia 2002.
Bagi
Kaka, masuk tim nasional dalam ajang Piala Dunia adalah sebuah keajaiban dan
naugerah Tuhan Yesus baginya, walaupun ia hanya duduk di pinggir lapangan
menonton para seniornya bertanding.
Pertandingan
demi pertandingan berjalan dengan sangat keras, sehingga beberapa pemain
bintang terpaksa dikandangkan di bangku cadangan karena cedera. Cedera para
senior menjadi berkat tersendiri bagi Kaka. Ia ditarik keluar dari bangku
cadangan.
Sebuah
peristiwa legendaries yang menggemparkan dunia terjadi. Kaka mengangkat
seragamnya dan dibaliknya terdapat tulisan I
Love Jesus. Hal itu trus ia lakukan setiap kali teman-temannya merayakan
gol. Dan akirnya Brazil berhasil memenangkan Piala Dunia 2002 setelah
mengalahkan Jerman dengan skor 2:0.
Ketika
merayakan kemenangan di negaranya, baju yang bertuliskan I love Jesus tetap dikenakannya. Hal itu memberi inspirasi bagi
para pemain Brazil bahkan pemain Negara lain pun melakukan hal yang sama.
Ketika
diwawancarai oleh stasiun TV mengapa ia melakukan hal itu? Kaka berkata, “Saya
ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa yang telah Tuhan Yesus
lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan Yesus dapat
lakukan dalam kehidupan mereka.”
Penampilan
yang cemerlang Kaka di Piala Dunia menarik perhatian AC Milan, sebuah klub
raksasa di Italia. Ia ditrasnfer ke Italia dan masuk sebagai pemain utama.
Penampilannya di AC Milan sangat bagus. Dalam musim pertamanya di Liga Italia
Seri A, ia langsung menyumbangkan juara scudetto
bagi AC Milan.
Dalam
waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan banyak orang khususnya wanita,
kegantengannya membuat ia selalu dikejar-kejar fans wanita, di mana pun ia
berada selalu ada jeritan gadis-gadis muda yang mengaguminya. Namun cinta dan
kesetiaannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya di Brazil.
Walaupun
kehidupan pemain sepakbola selalu di kelilingi wanita-wanita cantik atau dengan
berpesta, Kaka selalu menghindari semuanya itu. Ia bahkan tidak mau membawa
Caroline tinggal dengannya di Italia sebelum mereka menikah.
Tahun
2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang sangat
sederhana, sangat berbeda dengan pernikahan selebritis lain yang super mewah.
Dalam acara akbar itu ia menyatakan bahwa ia masih perjaka dan Caroline masih
perawan.
“Itu
adalah jangka waktu yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua. Saya
seorang lelaki normal dan pasti tergoda untuk melakukan hubungan sebelum
pernikahan, tapi saya dapat melewatinya. Malam pertama kami juga ditandai darah
keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami.”
Anak
mereka yang pertama bernama Luca lahir pada tahun 2008. Ketika Kaka kembali ke
Brazil dan tidak mengikuti pertandingan, Kaka sering berkhotbah dan memimpin
pujian di gerejanya.
Walaupun
sebuah isu pindah agama sempat menerpanya di akhir tahun 2006, namun Kaka
membuktikan pada mata dunia , bahwa ia adalah Prajurit Kristus sejati. Dalam
final Liga Champions Mei 2007. Menjadi kemenangan melawan Liverpool, Kaka
langsung merayakan golnya dengan membuka bajunya dan menunjukkan tulisan I belong to Jesus kemudian berlutut
berdoa bersyukur di tengah lapangan. Teman-temannya yang lain turut merayakan ,
tapi mereka mengerti dan tidak mengganggu Kaka yang sedang berdoa. Peristiwa
ini ditonton jutaan penonton yang menyaksikan final Liga Juara Champions 2007.
Bagi
Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan ini merupakan
mukjizat. Tidak ada yang menyangka AC Milan akan menang, di tengah kepungan 3
club yang berasal dari liga Inggris yang diunggulkan yaitu Manchester United, Chelsea dan Liverpool.
Kaka
menjadi pencipta gol terbanyak dalam Liga Champions, pertarungan liga paling
bergengsi dan tertinggi di seluruh dunia. Membuatnya dinobatkan sebagai raja
oleh para media Itallia, dan layak dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia,
langsung memenangi gelaran “World Player of the Year 2007” dari FIFA.
Kaka
sering menyaksikan akan keajaiban yang dialami dalam hidupnya. Tuhan Yesus
sering mempunyai sesuatu yang lebih untuk kita daripada apa yang kita pikirkan,
kata Kaka,”Aku tidak pernah menyangka akan menjadi pemain sepakbola dunia
bahkan memenangkan penghargaan dari FIFA.”
Ayat
Alkitab yang sering Kaka ingat adalah diambil dari Yohanes 14:6, di mana Yesus
berkata,”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Kaka
salah satu bintang sepakbola dalam tim Brazil. Demikian juga di Eropa, klub
Real Madrid yang kaya raya mengajukan penawaran sebesar 56 juta euro sebagai
nilai pemain termahal saat itu.
Kaka
dengan teman-temannya seperti Lucio (kapten) mengadakan Bible Study (Pengkajian
ALkitab) dan berdoa. Mereka sepakat untuk dapat memuliakan Tuhan Yesus pada
waktu pertandingan dijalankan. Termasuk membuat baju dalam khusus yang
bertuliskan I Belong To Jesus atau I Love Jesus.
Pada
tahun 2006 FIFA melarang para pemain Brazil untuk memakai baju dalam tersebut.
“Kami
mematuhi peraturan FIFA tersebut.” Kata Kaka. “Kami percaya mempunyai tugas
untuk menabur dan biarlah Roh Kudus yang akan menumbuhkannya. Kiranya hidup
kami dapat memuliakan nama Tuhan Yesus yang di surga, dan memimpin orang banyak
datang kepada Tuhan Yesus dengan contoh hidup kami. [facebook.com].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar