Pada suatu hari seorang kondektur bis kota memberikan
uang kembali yang berlebih kepada seorang pendeta muda. Sesudah menerima uang
kembali dan menghitung apakah benar jumlahnya, diketahuilah bahwa uang kembali
itu terlalu banyak. Untuk beberapa saat ia merasa bingung akan apa yang harus
diperbuatnya: mengembalikan yang lebih itu kepada kondektur, atau membiarkan
saja? Peperangan batin itu dapat diatasinya, lalu ia mengatakan kepada
kondektur tersebut bahwa ia telah memberi terlalu banyak uang kembali.
Kondektur
itu memandang muka pendeta muda itu lalu berkata : “Saya telah hadir dalam
kebaktian malam tadi dan mendengar khotbah yang dibawakan oleh tuan. Tadi saya
sengaja berbuat hal itu, mengembalikan lebih dari jumlah yang seharusnya saya
berikan hanya untuk mengetahui apakah tuan sendiri berbuat apa yang tuan
khotbahkan dari atas mimbar.”
Muka
pendeta muda menjadi merah sedikit, namun hatinya dipenuhi dengan damai oleh
karena ia telah menang dalam menghadapi ujian yang kelihatan seolah-olah kecil
saja.
“Berbahagialah
orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan
menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang
mengasihi Dia” (Yak 1:12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar