Kesaksian Ibu Sejati : Pengorbanan Stacie Renea Crimm
Lebih Memilih Mati demi Janin dalam Kandungan
Standard Vol VIII No. 6 (Okt 2012)
Stecie Renea Crimm lahir pada tanggal 21 Februari 1970
di Texas. Ia meninggal pada tanggal 11 September 2011 di rumah sakit OU Medical
Center. Stacie meninggalkan bayinya, Dottie Mae yang lahir pada tanggal 8
Agustus 2011. Dottie adalah cahaya dari kehidupan Stacie yang lebih memilih
untuk memberi kehidupan bagi bayinya daripada mengobati dirinya sendiri.
Kegembiraan
Sesaat
Selama bertahun-tahun Stacie Renea Crimm mengira
dirinya tidak subur. Dokter mengatakan bahwa ia tidak akan bisa hamil. Karena
itu ia tidak pernah berpikir akan memiliki seorang anak. Jadi adalah sebuah
kejutan yang sangat besar saat ia positif hamil ketika usianya tidak muda lagi,
41 tahun.
Tapi
kegembiraan itu berumur pendek sebab beberapa minggu kemudian, Stacie mengalami
gangguan kesehatan yang serius. Ia mulai mengalami gejala-gejala yang
menakutkan : sakit kepala yang melumpuhkan, penglihatan ganda dan gemetaran
yang mengguncangkan seluruh tubuhnya. Akhirnya pada bulan Juli 2011 Stacie
memeriksakan diri ke dokter dan mendapat diagnosis yang menghancurkan hati :
kanker kepala dan leher stadium lanjut.
“Dia
menelepon saya sambil menangis,” kata Ray Philips, sang kakak kepada NBC News.
“Dia berkata,Saya tidaka akan hidup cukup lama untuk memiliki bayi ini.””
Dailymail juga mengutip pesan Stacie pada Philips, “Ia mulai menceritakan
kekhawatirannya pada saya, ia merasa khawatir tentang bayi ini, ia berharap
bisa hidup cukup lama untuk memiliki bayi ini. Jika terjadi sesuatu maka
rawatlah anak ini.”
Stacie
memiliki kesempatan untuk bertahan hidup
dengan melakukan terapi kanker – jika ia memilih untuk menjalani kemoterapi.
Tapi itu mungkin akan membuat janinnya dalam bahaya besar. Stacie menelepon
kakaknya untuk memberitahu bahwa dirinya telah membuat sebuah keputusan karena
resiko bagi putrinya terlalu besar. “Dia berkata,”Saya harus membuat keputusan,
kamu tahu apa yang akan terjadi,”” kenang Philips. “Jangan bertanya. Saya harus
menjalani kehidupan saya ini.”
Philip
tidak mencoba untuk menghalangi adiknya.
“Pikirannya sudah bulat dan tidak dapat dicegah lagi.Demikianlah demi
menyelamatkan nyawa sang janin yang sangat diinginkannya, Stacie menolak melakukan
terapi kemoterapi Ia tidak ingin efek negative kemoterapi berimbas ke janin
yang dikandungnya. Tapi akbiat menolak kemoterapi, tubuhnya menjadi sangat
lemah selama masa kehamilan.
Stacie
melakukan hal yang terbaik untuk bertahan agar anaknya itu dapat bertahan
hidup. Tapi kanker di kepalanya sangat agresif, dan pada tanggal 16 Agustus, ia
ambruk di rumahnya dan dilarikan ke rumah sakit OU Medical Center di Oklahoma
City. Dokter mengatakan baha kanker telah membungkus batang otaknya. Dua hari
kemudian, detak jantung janin mulai melemah dan jantung Stacie sempat berhenti
berdetak. Dalam situasi genting, dokter memutuskan untuk melakukan operasi
Caesar agar bisa menyelamatkan nyawa si janin.
Stacie
mampu bertahan 5 bulan sejak dinyatakan menderita kanker sebelum akhirnya
dipaksa untuk melahirkan bayinya secara premature melalui operasi Caesar. Bayi
itu diberi nama Dottie Mae yang memiliki berat hanya 0,93 kg pada waktu lahir.
Karena lahir prematur, Dottie Mae langsung ditempatkan di ruang neonatal intensive
cara unit (NICU) di gedung yang berbeda. Sedangkan Stacie yang kondisinya makin
memburuk harus dibawa ke ruang perawatan intensif lainnya.
Suster
mengatakan bahwa Stacie sedang sekarat, napasnya terengah-engah dan tubuhnya
sedang melawan kematian. Ia harus berjuang agar bisa tetap hidup dengan bantuan
ventilator dan obat penenag selama beberapa hari. Kanker Stacie telah menyebar
akibatnya salah satu matanya mengalami gangguan penglihatan, kerongkongan
lumpuh sehingga kata-katanya tidak bisa dimengerti. Kankerjuga menyerang ke
otak yang membuat ia sering tidak sadar dan bahkan tidak mampu menandatangani
akte kelahiran Dottie Mae.
Saat
itu Stacie berada dalam kondisi yang paling lemah, tidak memungkinkan bagi
dirinya untuk menemui bayi yang amat dicintainya di ruang perawatan khusus.
Sebaliknya, si bayi pun terlalu lemah untuk dibawa ke ruang perawatan ibunya
karena menggunakan alat-alat perawatan neonatal.
“Saya
merasa tidak berdaya, meskipun ingin sekali melakukan apapun agar ia bisa
bertemu dengan bayinya. Tapi mereka mengatakan tidak mungkin baginya untuk
melihat sang buah hatinya,” ujar Ray. Pada tanggal 8 September 2011 , Stacie
berhenti bernapas tapi berhasil hidup kembali. Staf rumah sakit mengatakan
kepada keluarga bahwa ia sudah sangat dekat dengan kematian. Tapi Stacie belum
sekalipun menatap mata berwarna biru dan mencium bayi yang berhasil
diselamatkannya.
Pelukan
Seorang Ibu
Perawat NICU tidak bisa membayangkan bagaimana seorang
ibu yang telah memberikan begitu banyak pengorbanan tetapi tidak memiliki
kesempatan untuk melihat dan memeluk bayinya. Dalam suasana yang menyedihkan,
akhirnya perawat Agil Beo meminta tim medis untuk menyediakan sebuah alat
perawatan bayi yang bisa bergerak agar bisa mendekatkan Dottie pada ibunya.
Demikianlah,
dengan sebuah kereta kecil, bayi Dottie dibawa ke ruangan ibunya dan hanya
untuk sesaat saja bayi itu dikeluarkan dari alat tersebut dan kemudian
dikembalikan lagi. Ketiak bayi Dottie didekatkan, mata Stacie terbuka dan ia
mulai melihat sekitarnya untuk menemukan sang buah hati. Para perawat dengan
segera meletakkan Dottie di dada kanan Stacie.
“Stacie
menatap putrinya selama beberapa detik dan kemudian ia “mengangkat tangannya
dan memeluk, menatap bayinya dan tersenyum,” kata Philips. Saat itu suasana sangat
mengharukan sebab, anak dan ibu saling menatap satu sama lain selama beberapa
menit. Philips mengingat momen pahit itu ketika adiknya memeluk anaknya untuk
pertama dan yang terakhir kalinya. “Saya merasa kejadian itu adalah hal yang
paling indah yang pernah saya lihat dalam hidup saya,” kata Philips wartawan
majalah TODAY, “saya tidak yakin akan melihat sesuatu yang seindah itu lagi.”
“Tidak
ada yang mengatakan apa-apa pada saat itu. Saya berkata pada adik saya bahwa ia
telah melakukan suatu hal yang indah dan ini adalah momen yang sempurna,”
ungkap Philips. Stacie Crimm tidak bisa berbagi banyak waktu dengan bayi
perempuannya, ia membuat pengorbanan yang terbesar untuk memberikan hidup bagi
gadis kecilnya itu. Tiga hari setelah memeluk bayinya, kondisi wanita yang
berhati mulia itu memburuk, ia mengalami koma dan akhirnya pergi untuk
selama-lamanya.
Dottie Mae
Dottie Mae kini hidup tinggal bersama Ray Phillips,
Jennifer istrinya, dan enam anak mereka di Oklahoma City, seperti permintaan
Stacie. Stacie tidak memiliki banyak instruksi khusus tentang bagaimana dia
ingin putrinya dibesarkan, tapi dia memang memiliki rencana besar untuk gadis
kecilnya. “Dia berkata,’Saya berharap gadis kecil ini tumbuh cantik sehingga
kita bisa memasukkannya ke dalam kontes,’” kata Philips mengulangi kata-kata
Stacie. Sungguh suatu kisah yang sangat menyentuh hati, betapa besar
pengorbanan seorang ibu bagi anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar