Standard Oktober 2012
Salah seorang pria yang paling menakjubkan yang pernah
saya temui adlah Nicolai Alexandrenko. Dia adalah penerjung paying Uni Soviet
pada masa Perang Dunia II yang terluka oleh senapan mesin tentara Jerman. Lahir
pada tahun 1922 di Bryansk, Rusia Soviet, Nicolai diajarkan untuk menjadi
seorang atheis dan komunis di sekolah Rusia. Dia telah dididik dari kecil bahwa
tidak ada Tuhan. Sebagai gantinya, ia diajarkan untuk percaya pada Marx dan
Stalin. Ketika lulus dari sekolah tinggi pada tahun 1940, ia direkrut menjadi
militer dan terdaftar di sekolah perwira. Ia menjabat sebagai Letnan Pertama di
Korps Paratroop Rusia dan bertempur di Kaukasus Utara dan Ukraina.
Pada
musim dingin 1943, ketika Jerman melakukan invasi ia dikirim untuk
mempertahankan tanah airnya. Letnan Nicolai Alexandrenko dan anak buah yang berada
di bawah komandonya ditembak oeh senapan mesin sebelum mereka jatuh ke tanah.
Ketika sebuah peluru menembus tubuhnya, ia menyadari kematian telah
menjemputnya. Ia melihat rekan-rekannya jatuh dan mati di depan matanya
sendiri. Saat itu berpegang pada filosofi atheistic yang diyakininya. Meskipun
mengalami kesakitan yang luar biasa, ia tetap tidak meneteskan air mata.
Nicolai
dibawa ke rumah sakit, diobati sekedarnya dan dibiarkanmati di sana. Tetapi ia
tidak mati. Sangat ajaib ia bahkan sembuh dari luka-lukanya yang begitu
serius. Kemudian ia menemukan dirinya
berada di suatu barak sendirian. Di kamp itu Nicolai menemukan dua buah traktat
Injil dalam bahasa Rusia. Karena cuaca dingin membeku, ia mencoba untuk menyalakan
api dengan selembar kertas namun tetap saja kertas itu tidak bisa menyala.
Akhirnya ia mulai membaca tulisan di atas kertas tersebut,”Karena begitu besar
Allah mengasihi dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan AnakNya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
berolah hidup yang kekal.” (Yoh 3:16).
Ia
melanjutkan untuk membaca kata-kata yang menakjubkan itu serta cetakan
ayat-ayat Kitab Suci yang berada di dalam traktat Injil Pada malam dingin yang
menyengat, Nicolai menundukkan kepalanya, dengan air mata mengalir dari
matanya, mengaku percaya kepada Yesus Kristus sebagai juruselamat pribadinya.
Nicolai ditahan di berbagai kamp tahananperang sampai dibebaskan oleh pasukan
Amerika pada tahun 1945.
Kemudian
ia pergi ke Amerika Serikat dan mengikuti pendidikan teologia di Louisiana
College dan New Orleans Baptist Seminary. Ia melanjutkan studinya untuk
mengambil gelar master dan Ph.D. di Tulane University di dalam bidang bahasa
Latin dan bahasa Yunani dan ia juga menjadi professor di Louisiana College
Nicolai juga ditahbiskan menjadi pendeta sebuah gereja baptis di Amerika
Serikat. Dan ketika pensiun, ia kembali ke Rusia dan mengajar di Seminary of
the Union Evangelical Christians di Odessa.
Kita
membaca kesaksian Nicolai dan berpikir betapa ajaibnya Tuhan bekerja di dalam
hidupnya. Hal yang sama juga berlaku dalam hidup Anda dan saya. Tuhan
menyebabkan segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk mendatangkan kebaikan
bagi mereka yang mengasihi Dia dan demi kemulianNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar