Drs. Timotius Adi Tan
Dari Buku : Secangkir Sup Bagi Jiwa Anda
Ketika seorang pendeta yang tua sedang menghadapi kematiannya, ia tidak
dapat lagi mengenali siapapun. Orang yang pernah menjadi pendeta selama
beberapa tahun mengunjungi dia dan bertanya, “Pak Pendeta, apakah Bapak masih
mengenali saya?” Tidak, siapa kamu?” kata pendeta itu. Ketika ia sudah diberi
tahu, ia tetap aktif bekerja di ladang Tuhan bersamanya, tetapi ia juga
menerima tanggapan yang sama. Bahkan terhadap istri dan anak-anaknya pun
pendeta itu tidak dapat mengenalnya. Akhirnya salah satu dari mereka berkata,”Pak,
apakah Bapak masih ingat Tuhan Yesus Kristus?” Mendengar perkataan itu ia
disegarkan. Dengan sukacita di matanya, ia menjawab, “Oh, iya, saya telah
mengenal Dia selama 40 tahun. Ia adalah sahabatku yang terkasih!”
Bukanlah hal yang aneh bagi orang Krisetn yang sakit dan akan mati berada
pada suatu keadaan di mana sebagian besar ingatannya terhapus. Namun demikian,
begitu namaYesus disebutkan ia dapat menjadi gembira dan berseru,”Ia
juruselamatku!”
Filipi 1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati
adalah keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar