360 Reflections of Life (Kisah-Kisah Kehidupan yang
Meneduhkan Hati)
Sidik Nugroho
Banyak pria yang memujanya. Dia cantik dan memikat.
Bahkan , para bangsawan jatuh hati. Namun, ia bukan wanita sembarangan. Seorang
putra gubernur Roma, namanya Procop, ditolaknya. Ia, Agnes, menolak mereka
dengan halus, dan menyatakan kepada mereka bahwa dirinya sudah memiliki seorang
Kekasih yang Lain.
Agnes
lantas dilaporkan kepada gubernur Roma sebagai pengikut Tuhan yang setia. Ia
taat beribadah sejak kecil. Penguasa Roma saat itu, tepatnya pada abad ke-4 ,
yang masih suka menghukum orang, juga hendak menghukum Agnes. Bahkan, ia menyatakan
akan melemparkan Agnes ke rumah pelacuran. Namun ia berkata,”Tuhan tidak akan
membiarkan kemurnian para mempelainya dicemarkan seperti itu. Ia akan
melindungi dan menyelamatkan mereka.”
Banyak
Bapa gereja yang menulis kisah Agnes, termasuk Ambrosius. Kisah hidupnya amat
menggugah, menyuarakan kegigihannya untuk bertahan pada iman yang diyakininya.
Suatu ketika, di rumah pelacuran, seorang pemuda hendak menjamah Agnes, tetapi
dengan kuasa ilahi, pemuda itu menjadi buta.
Agnes
akhirnya diancam dengan hukuman mati. Namun, ia tak gentar. Bahkan, ia justru
berkata, “Kalian dapat menodai pedang kalian dengan darahku, tetapi kalian
tidak akan pernah dapat menodai kesucian tubuhku yang telah kupersembahkan
kepada Tuhan.”
Agnes
akhirnya dipancung. Imannya tak meninggalkan jiwanya. Dia setia kepada Sang
Kekasih seumur hidupnya. Nah, kini, di dalam suatu masa dan keadaan yang tidak
mengancam bagi kita untuk beriman, mari merenung : apakah kita setia pada
Tuhan, kekasih kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar