Yesus Gembala yang Baik.

Kamis, 29 November 2012

“SAYA INGIN MENGGANTIKAN …..”

360 Reflections of Life (Kisah-Kisah Kehidupan yang Meneduhkan Hati)
Sidik Nugroho

Juli 1941, seorang tahanan perang menghilang dari Auschwitz, sebuah kamp konsentrasi Nazi bagi orang Yahudi yang terletak di sebelah selatan Polandia. Tentu saja, hal ini membuat tentara Nazi heran. Jika dalam waktu 24 jam tahanan itu tidak ditemukan, 10 orang dari sekitar 600 orang yang ada di sana akan secara acak dipilih untuk dibunuh.
Waktu itu tiba. Seorang mantan serdadu akan turut dibunuh. Francis Gajowniczek namanya. Ketika menerima hukuman itu, Gajowniczek berteriak, “Oh, anak-anakku, istriku yang malan!”
Lalu muncul keributan. Seorang pria yang dikenal suka membagi makanannya, ringkih, dan suka membimbing orang lain untuk mengucapkan doa pengakuan dosa tampil ke depan. Ya, ia adalah seorang imam Katolik. Ia berkata,”Saya ingin menggantikan salah satu dari para tahanan ini.” Dan, ia menunjuk Gajowniczek.
Namanya Maximilian Kolbe. Ia adalah seeorang pemuda yang biasa hidup menderita sejak kecil.
Lalu, mereka membawanya ke penjara bahwa tanah di sebuah blok. Di sana, para tahanan disiksa dengan cara tidak diberi makan dan pakaian yang laak. Hingga dua minggu, hanya empat dari sepuluh orang yang bertahan hidup. Dan, Pastor Kolbe meninggal terakhir, di hari ke-15 setelah disuntik mati.
Tentang kepahlawanan, hidup dan kasihnya, Paus berkata, “Berjuta-juta orang telah dikorbankan oleh kesombongan dari kekuasaan dan kegilaan rasilisme. Namun, di tengah-tengah kegelapan tersebut bersinarlah tokoh Maximilian Kolbe. Di atas ruang kematian yang besar tersebut melayanglah firman kehidupanNya yang ilahi dan kekal : kasih yang penuh penebusan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar