Yesus Gembala yang Baik.

Senin, 19 November 2012

Kesaksian Pengorbanan Seorang Ibu : Stacie Renea Crimm

Kesaksian Ibu Sejati : Pengorbanan Stacie Renea Crimm
Lebih Memilih Mati demi Janin dalam Kandungan
Standard Vol VIII No. 6 (Okt 2012)

Stecie Renea Crimm lahir pada tanggal 21 Februari 1970 di Texas. Ia meninggal pada tanggal 11 September 2011 di rumah sakit OU Medical Center. Stacie meninggalkan bayinya, Dottie Mae yang lahir pada tanggal 8 Agustus 2011. Dottie adalah cahaya dari kehidupan Stacie yang lebih memilih untuk memberi kehidupan bagi bayinya daripada mengobati dirinya sendiri.

Kegembiraan Sesaat
Selama bertahun-tahun Stacie Renea Crimm mengira dirinya tidak subur. Dokter mengatakan bahwa ia tidak akan bisa hamil. Karena itu ia tidak pernah berpikir akan memiliki seorang anak. Jadi adalah sebuah kejutan yang sangat besar saat ia positif hamil ketika usianya tidak muda lagi, 41 tahun.
                Tapi kegembiraan itu berumur pendek sebab beberapa minggu kemudian, Stacie mengalami gangguan kesehatan yang serius. Ia mulai mengalami gejala-gejala yang menakutkan : sakit kepala yang melumpuhkan, penglihatan ganda dan gemetaran yang mengguncangkan seluruh tubuhnya. Akhirnya pada bulan Juli 2011 Stacie memeriksakan diri ke dokter dan mendapat diagnosis yang menghancurkan hati : kanker kepala dan leher stadium lanjut.
                “Dia menelepon saya sambil menangis,” kata Ray Philips, sang kakak kepada NBC News. “Dia berkata,Saya tidaka akan hidup cukup lama untuk memiliki bayi ini.”” Dailymail juga mengutip pesan Stacie pada Philips, “Ia mulai menceritakan kekhawatirannya pada saya, ia merasa khawatir tentang bayi ini, ia berharap bisa hidup cukup lama untuk memiliki bayi ini. Jika terjadi sesuatu maka rawatlah anak ini.”
                Stacie memiliki kesempatan untuk  bertahan hidup dengan melakukan terapi kanker – jika ia memilih untuk menjalani kemoterapi. Tapi itu mungkin akan membuat janinnya dalam bahaya besar. Stacie menelepon kakaknya untuk memberitahu bahwa dirinya telah membuat sebuah keputusan karena resiko bagi putrinya terlalu besar. “Dia berkata,”Saya harus membuat keputusan, kamu tahu apa yang akan terjadi,”” kenang Philips. “Jangan bertanya. Saya harus menjalani kehidupan saya ini.”
                Philip tidak mencoba untuk  menghalangi adiknya. “Pikirannya sudah bulat dan tidak dapat dicegah lagi.Demikianlah demi menyelamatkan nyawa sang janin yang sangat diinginkannya, Stacie menolak melakukan terapi kemoterapi Ia tidak ingin efek negative kemoterapi berimbas ke janin yang dikandungnya. Tapi akbiat menolak kemoterapi, tubuhnya menjadi sangat lemah selama masa kehamilan.
                Stacie melakukan hal yang terbaik untuk bertahan agar anaknya itu dapat bertahan hidup. Tapi kanker di kepalanya sangat agresif, dan pada tanggal 16 Agustus, ia ambruk di rumahnya dan dilarikan ke rumah sakit OU Medical Center di Oklahoma City. Dokter mengatakan baha kanker telah membungkus batang otaknya. Dua hari kemudian, detak jantung janin mulai melemah dan jantung Stacie sempat berhenti berdetak. Dalam situasi genting, dokter memutuskan untuk melakukan operasi Caesar agar bisa menyelamatkan nyawa si janin.
                Stacie mampu bertahan 5 bulan sejak dinyatakan menderita kanker sebelum akhirnya dipaksa untuk melahirkan bayinya secara premature melalui operasi Caesar. Bayi itu diberi nama Dottie Mae yang memiliki berat hanya 0,93 kg pada waktu lahir. Karena lahir prematur, Dottie Mae langsung ditempatkan di ruang neonatal intensive cara unit (NICU) di gedung yang berbeda. Sedangkan Stacie yang kondisinya makin memburuk harus dibawa ke ruang perawatan intensif lainnya.
                Suster mengatakan bahwa Stacie sedang sekarat, napasnya terengah-engah dan tubuhnya sedang melawan kematian. Ia harus berjuang agar bisa tetap hidup dengan bantuan ventilator dan obat penenag selama beberapa hari. Kanker Stacie telah menyebar akibatnya salah satu matanya mengalami gangguan penglihatan, kerongkongan lumpuh sehingga kata-katanya tidak bisa dimengerti. Kankerjuga menyerang ke otak yang membuat ia sering tidak sadar dan bahkan tidak mampu menandatangani akte kelahiran Dottie Mae.
                Saat itu Stacie berada dalam kondisi yang paling lemah, tidak memungkinkan bagi dirinya untuk menemui bayi yang amat dicintainya di ruang perawatan khusus. Sebaliknya, si bayi pun terlalu lemah untuk dibawa ke ruang perawatan ibunya karena menggunakan alat-alat perawatan neonatal.
                “Saya merasa tidak berdaya, meskipun ingin sekali melakukan apapun agar ia bisa bertemu dengan bayinya. Tapi mereka mengatakan tidak mungkin baginya untuk melihat sang buah hatinya,” ujar Ray. Pada tanggal 8 September 2011 , Stacie berhenti bernapas tapi berhasil hidup kembali. Staf rumah sakit mengatakan kepada keluarga bahwa ia sudah sangat dekat dengan kematian. Tapi Stacie belum sekalipun menatap mata berwarna biru dan mencium bayi yang berhasil diselamatkannya.

Pelukan Seorang Ibu
Perawat NICU tidak bisa membayangkan bagaimana seorang ibu yang telah memberikan begitu banyak pengorbanan tetapi tidak memiliki kesempatan untuk melihat dan memeluk bayinya. Dalam suasana yang menyedihkan, akhirnya perawat Agil Beo meminta tim medis untuk menyediakan sebuah alat perawatan bayi yang bisa bergerak agar bisa mendekatkan Dottie pada ibunya.
                Demikianlah, dengan sebuah kereta kecil, bayi Dottie dibawa ke ruangan ibunya dan hanya untuk sesaat saja bayi itu dikeluarkan dari alat tersebut dan kemudian dikembalikan lagi. Ketiak bayi Dottie didekatkan, mata Stacie terbuka dan ia mulai melihat sekitarnya untuk menemukan sang buah hati. Para perawat dengan segera meletakkan Dottie di dada kanan Stacie.
                “Stacie menatap putrinya selama beberapa detik dan kemudian ia “mengangkat tangannya dan memeluk, menatap bayinya dan tersenyum,” kata Philips. Saat itu suasana sangat mengharukan sebab, anak dan ibu saling menatap satu sama lain selama beberapa menit. Philips mengingat momen pahit itu ketika adiknya memeluk anaknya untuk pertama dan yang terakhir kalinya. “Saya merasa kejadian itu adalah hal yang paling indah yang pernah saya lihat dalam hidup saya,” kata Philips wartawan majalah TODAY, “saya tidak yakin akan melihat sesuatu yang seindah itu lagi.”
                “Tidak ada yang mengatakan apa-apa pada saat itu. Saya berkata pada adik saya bahwa ia telah melakukan suatu hal yang indah dan ini adalah momen yang sempurna,” ungkap Philips. Stacie Crimm tidak bisa berbagi banyak waktu dengan bayi perempuannya, ia membuat pengorbanan yang terbesar untuk memberikan hidup bagi gadis kecilnya itu. Tiga hari setelah memeluk bayinya, kondisi wanita yang berhati mulia itu memburuk, ia mengalami koma dan akhirnya pergi untuk selama-lamanya.

Dottie Mae
                Dottie Mae kini hidup tinggal bersama Ray Phillips, Jennifer istrinya, dan enam anak mereka di Oklahoma City, seperti permintaan Stacie. Stacie tidak memiliki banyak instruksi khusus tentang bagaimana dia ingin putrinya dibesarkan, tapi dia memang memiliki rencana besar untuk gadis kecilnya. “Dia berkata,’Saya berharap gadis kecil ini tumbuh cantik sehingga kita bisa memasukkannya ke dalam kontes,’” kata Philips mengulangi kata-kata Stacie. Sungguh suatu kisah yang sangat menyentuh hati, betapa besar pengorbanan seorang ibu bagi anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar