Manna Surgawi, 141211
Christ of the Andes adalah lambing yang mengesankan
untuk sebuah perdamaian. Suatu kali, Negara Chile dan Negara Argentina
bermusuhan. Pertempuran sengit di antara kedua Negara itu pun tidak bisa
dihindari lagi. Setiap hari yang terdengar hanyalah bunyi letusan senjata.
Letih dan bosa menghinggapi rakyat di kedua Negara itu, terutama pasukan
tempurnya. Hingga pada suatu saat timbul keinginan dari mereka untuk hidup
berdampingan dengan damai. Kemudian perwakilan dari kedua Negara tersebut ke
Gunung Andes yang menjadi tapal batas kedua Negara itu. Di sana mereka
mendirikan sebuah patung Kristus yang sangat besar dengan tangan kananNya
terbuka dan tangan kiriNya memegang salib. Mereka membuat perjanjian damai dan
menuliskannya di bawah patung tersebut. Bunyinya, “ Dengan segera gunung ini
akan remuk menjadi debu ketika Argentina dan Chile melanggar perjanjian damai
di kaki Kristus Sang Penebus.” Di samping kanan patung itu terdapat bendera Negara
Argentinya dan di samping kirinya aa bendera Negara Chile. Gunung yang
tingginya mencapai 4.200 meter di atas permukaan laut itu telah menjadi saksi
bisu turunnya damai bagi Negara Argentina dan Negara Chile. Seluruh rakyat dari
kedua Negara itu menghargai perjanjian damai tersebut dan berusaha
mewujudkannya sampai sekarang. Suatu kesaksian yang indah!
Peristiwa bersejarah itu meingingatkan kita akan
peristiwa Natal. Berabad-abad sebelum Natal, Yesaya sudah menubuatkan bahwa suatu
hari kelak nanti akan lahir Raja Damai. Dan, Natal adalah penggenapan nubuat
itu. Yesus datang membawa damai. Ada dua dimensi damai yang dibawa Yesus, yaitu
perdamaian antara manusia dengan Tuhan dan perdamaian antara manusia dengan
sesamanya. Setiap orang yang menerima Yesus secara otomatis menjadi berdamai
dengan Tuhan. Dan setiap orang yang sudah berdamai dengan Tuhan, berkewajiban
membawa damai itu kepada orang lain. Maka tidaklah mengherankan kalau Yesus
memberikan ajaranNya berbunyi, Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar