Takut?
Greg bukanlah seorang pemberani dan perawakannya pun tidak atletis. Jadi postur tubuhnya bukanlah tipe yang bisa membuat orang lain takut. Ia sudah menikah dan anak-anaknya sudah besar. Anaknya yang bungsu adalah seorang gadis.
Suatu malam, ketika melewati daerah remang-remang Greg mendengar suara jeritan tertahan dari balik semak-semak. Ia pun menjadi waspada dan seketika memperlambat langkahnya untuk mencari tahu sumber suara itu. Tiba-tiba Greg menjadi panik begitu menyadari suara tersebut seperti suara orang-orang yang terlibat perkelahian. Ia mendengar suara dengusan berat, pukulan diikuti dengan sobekan kain. Ia segera menyadari beberapa meter dari tempatnya berdiri ada seorang gadis yang diserang!
Pikirannya pun berputar. Apakah yang harus ia lakukan? Karena mengkhawatirkan keselamatannya sendiri, ia pun mengambil rute lain! Namun hati nuraninya menegurnya, bagaimana kalau ia yang diserang dan tidak ada yang mau membantunya? Bagaimana kalau ia yang jadi korban berikutnya? Namun ketakutannya kembali mengajukan alternatif lain : apakah tidak sebaiknya berlari ke telepon terdekat dan memanggil polisi? Perbantahan di dalam benaknya menjadi-jadi dan seperti dalam gerekan lambat yang memakan waktu berabad-abad. Di satu sisi ia ingin menolong orang yang diserang tersebut, namun di sisi lain ia merasa takut terjadi sesuatu dengan dirinya bila ternyata penyerangnya berbalik dan melukai dirinya.
Penyelamat
Ia mendengar jeritan gadis menjadi lirih dan semakin pelan. Greg pun sadar ia harus bertindak cepat. Ia pun merasa tertegur. Bagaimana mungkin ia membiarkan hal ini? Akhirnya, ia pun membulatkan tekad untuk membela nasib perempuan yang tidak dikenalnya itu meskipun resikonya nyawa! Greg tidak tahu dari mana keberanian dan kekuatannya. Begitu ia memutuskan untuk bertindak, seketika itu juga ia berubah. Segera ia berlari ke balik semak-semak dan menarik penyerang sang perempuan itu. Greg dan penyerang bergumul dan terjatuh ke tanah. Setelah bergulat selama beberapa menit, akhirnya si penyerang melompat dan kabur!
Sambil terengah-engah, Greg berjuang bangkit dan menghampiri sang gadis yang meringkuk di balik sebuah pohon sambil terisak-isak. Dalam kegelapan malam, Greg hampir-hampir tidak bisa melihat bentuk sang gadis , namun ia dapat merasakannya dengan jelas betapa sang gadis tergoncang dan gemetar. Menyadari sang gadis mengalami shock berat, Greg pun tidak ingin membuatnya tambah takut sehingga ia tidak berani mendekatinya. “Tidak apa-apa,” Greg berusaha menenangkan. “Pria itu lari. Kamu aman sekarang.” Setelah lama tidak terdengar jawaban, akirnya Greg mendengar suara penuh keheranan dan tanda tanya,”Papa, kaukah itu?” Dan kemudian, dari balik pohon, keluarlah putri bungsu Greg, Katherine!
Disusun ulang OPH dari Buku
It’s your time to Shine!
Greg bukanlah seorang pemberani dan perawakannya pun tidak atletis. Jadi postur tubuhnya bukanlah tipe yang bisa membuat orang lain takut. Ia sudah menikah dan anak-anaknya sudah besar. Anaknya yang bungsu adalah seorang gadis.
Suatu malam, ketika melewati daerah remang-remang Greg mendengar suara jeritan tertahan dari balik semak-semak. Ia pun menjadi waspada dan seketika memperlambat langkahnya untuk mencari tahu sumber suara itu. Tiba-tiba Greg menjadi panik begitu menyadari suara tersebut seperti suara orang-orang yang terlibat perkelahian. Ia mendengar suara dengusan berat, pukulan diikuti dengan sobekan kain. Ia segera menyadari beberapa meter dari tempatnya berdiri ada seorang gadis yang diserang!
Pikirannya pun berputar. Apakah yang harus ia lakukan? Karena mengkhawatirkan keselamatannya sendiri, ia pun mengambil rute lain! Namun hati nuraninya menegurnya, bagaimana kalau ia yang diserang dan tidak ada yang mau membantunya? Bagaimana kalau ia yang jadi korban berikutnya? Namun ketakutannya kembali mengajukan alternatif lain : apakah tidak sebaiknya berlari ke telepon terdekat dan memanggil polisi? Perbantahan di dalam benaknya menjadi-jadi dan seperti dalam gerekan lambat yang memakan waktu berabad-abad. Di satu sisi ia ingin menolong orang yang diserang tersebut, namun di sisi lain ia merasa takut terjadi sesuatu dengan dirinya bila ternyata penyerangnya berbalik dan melukai dirinya.
Penyelamat
Ia mendengar jeritan gadis menjadi lirih dan semakin pelan. Greg pun sadar ia harus bertindak cepat. Ia pun merasa tertegur. Bagaimana mungkin ia membiarkan hal ini? Akhirnya, ia pun membulatkan tekad untuk membela nasib perempuan yang tidak dikenalnya itu meskipun resikonya nyawa! Greg tidak tahu dari mana keberanian dan kekuatannya. Begitu ia memutuskan untuk bertindak, seketika itu juga ia berubah. Segera ia berlari ke balik semak-semak dan menarik penyerang sang perempuan itu. Greg dan penyerang bergumul dan terjatuh ke tanah. Setelah bergulat selama beberapa menit, akhirnya si penyerang melompat dan kabur!
Sambil terengah-engah, Greg berjuang bangkit dan menghampiri sang gadis yang meringkuk di balik sebuah pohon sambil terisak-isak. Dalam kegelapan malam, Greg hampir-hampir tidak bisa melihat bentuk sang gadis , namun ia dapat merasakannya dengan jelas betapa sang gadis tergoncang dan gemetar. Menyadari sang gadis mengalami shock berat, Greg pun tidak ingin membuatnya tambah takut sehingga ia tidak berani mendekatinya. “Tidak apa-apa,” Greg berusaha menenangkan. “Pria itu lari. Kamu aman sekarang.” Setelah lama tidak terdengar jawaban, akirnya Greg mendengar suara penuh keheranan dan tanda tanya,”Papa, kaukah itu?” Dan kemudian, dari balik pohon, keluarlah putri bungsu Greg, Katherine!
Disusun ulang OPH dari Buku
It’s your time to Shine!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar