Tidak Akur yang Melelahkan
Selama beberapa tahun , Kendra telah menjadi guru sekolah. Pada satu tahun ajaran, Kendra menghadapi sekelompok siswa kelas empat yang tidak begitu akur satu sama lain. Mereka hampir selalu berselisih paham dan bertikai. Mereka menghormati Kendra dan adalah pendengar yang baik, tetapi mereka selalu bertengkar satu sama lain.
Pada hari yang sangat melelahkan, perselisihan mereka itu akhirnya menghabiskan kesabaran. Kendra sudah muak dengan sikap buruk mereka. Kurang lebih tiga menit sebelum istirahat, ia meminta para siswa untuk mengeluarkan sehelai kertas dan pensil.
Mencari Kebaikan
”Tuliskan nama kalian di ujung atas kertas,” Kendra memulai. “Pada baris berikutnya Ibu ingin kalian menuliskan nama orang yang paling tidak kalian inginkan menjadi teman sebangku kalian. Lalu lipat kertas kalian.” “Apakah kami hanya menuliskan satu nama?” banyak yang bertanya demikian. “Bolehkah saya membuat sebuah daftar?” tanya seorang siswa yang kelihatannya tidak setuju. “Hanya satu nama saja!” jawab saya dan berhenti sejenak hingga tugas itu diselesaikan oleh semua siswa. “Sekarang beri nomor 1,2,3 pada kertas kalian dan tuliskan tiga kebaikan orang yang namanya kalian tuliskan di atas kertas. Tuliskan tiga hal yang patut dipuji dari orang tersebut.”
Tanggapan para siswa pun seperti sedang disuruh untuk mendaki Gunung Everest tanpa alas kaki! “Saya tidak bisa!” atau “Ini mustahil!” Kendra yang tidak terlalu mengetahui soal motivasi dan kurang mengenal siswa-siswa kelas empat menjawab, “Begitu selesai, kalian boleh keluar kelas untuk istirahat.”
Kejelekan?
Para siswa pun menyelesaikan dan mengumpulkan tugas itu. Ternyata “latihan” ini telah menimbulkan perubahan besar bagi para siswa. Keadaannya tidak sama lagi. Mereka saling menghormati dan menghargai satu sama lain sepanjang sisa tahun ajaran itu. Mereka memperlakukan satu dengan lain secara lebih ramah. Hal itu menimbulkan perbedaan yang positif (walaupun tidak berlangsung selamanya) dalam sikap dan interaksi mereka. Para siswa memilih untuk memuji seseorang dan perselisihan mereka pun mereda! Memilih memuji seseorang adalah pilihan yang baik, pilihan yang memberi kekuatan.
Dipungut OPH dari Buku
The Right Choice
Kendra Smiley
Selama beberapa tahun , Kendra telah menjadi guru sekolah. Pada satu tahun ajaran, Kendra menghadapi sekelompok siswa kelas empat yang tidak begitu akur satu sama lain. Mereka hampir selalu berselisih paham dan bertikai. Mereka menghormati Kendra dan adalah pendengar yang baik, tetapi mereka selalu bertengkar satu sama lain.
Pada hari yang sangat melelahkan, perselisihan mereka itu akhirnya menghabiskan kesabaran. Kendra sudah muak dengan sikap buruk mereka. Kurang lebih tiga menit sebelum istirahat, ia meminta para siswa untuk mengeluarkan sehelai kertas dan pensil.
Mencari Kebaikan
”Tuliskan nama kalian di ujung atas kertas,” Kendra memulai. “Pada baris berikutnya Ibu ingin kalian menuliskan nama orang yang paling tidak kalian inginkan menjadi teman sebangku kalian. Lalu lipat kertas kalian.” “Apakah kami hanya menuliskan satu nama?” banyak yang bertanya demikian. “Bolehkah saya membuat sebuah daftar?” tanya seorang siswa yang kelihatannya tidak setuju. “Hanya satu nama saja!” jawab saya dan berhenti sejenak hingga tugas itu diselesaikan oleh semua siswa. “Sekarang beri nomor 1,2,3 pada kertas kalian dan tuliskan tiga kebaikan orang yang namanya kalian tuliskan di atas kertas. Tuliskan tiga hal yang patut dipuji dari orang tersebut.”
Tanggapan para siswa pun seperti sedang disuruh untuk mendaki Gunung Everest tanpa alas kaki! “Saya tidak bisa!” atau “Ini mustahil!” Kendra yang tidak terlalu mengetahui soal motivasi dan kurang mengenal siswa-siswa kelas empat menjawab, “Begitu selesai, kalian boleh keluar kelas untuk istirahat.”
Kejelekan?
Para siswa pun menyelesaikan dan mengumpulkan tugas itu. Ternyata “latihan” ini telah menimbulkan perubahan besar bagi para siswa. Keadaannya tidak sama lagi. Mereka saling menghormati dan menghargai satu sama lain sepanjang sisa tahun ajaran itu. Mereka memperlakukan satu dengan lain secara lebih ramah. Hal itu menimbulkan perbedaan yang positif (walaupun tidak berlangsung selamanya) dalam sikap dan interaksi mereka. Para siswa memilih untuk memuji seseorang dan perselisihan mereka pun mereda! Memilih memuji seseorang adalah pilihan yang baik, pilihan yang memberi kekuatan.
Dipungut OPH dari Buku
The Right Choice
Kendra Smiley
Tidak ada komentar:
Posting Komentar