Pada suatu hari, seorang bapak kehilangan anjing yang sangat disayanginya. Ia berusaha keras untuk menemukan anjingnya yang hilang itu, tetapi sejauh ini usahanya tidak membuahkan hasil. Maka ia memasang iklan di sebuah surat kabar dan memberikan ciri-ciri anjing yang hilang itu. Ia juga menjanjikan hadiah bagi siapa saja yang dapat menemukan anjing kesayangannya itu.
Dua hari kemudian ia menerima telepon dari seseorang yang tinggal lebih kurang 150 km dari rumah tempat tinggalnya. Si penelepon itu berkata bahwa ia telah menemukan anjing yang sangat cocok dengan ciri-ciri yang disebutkan dalam iklan surat kabar yang dibacanya. Anjing itu dibawa ke rumahnya, dalam keadaan sangat lembah, tetapi tetap tidak mau makan walaupun sudah dibujuk sekuat tenaga untuk makan. Pemilik anjing itu berkata : “Cobalah aku bicara dengan anjingku itu.” Telepon itu dibawa ke dekat anjing itu dan si pemilik berbicara memanggil-manggil nama anjingnya.
Mendengar suara tuannya, anjing yang tadinya lemah dan murung itu segera tampak segar dan ceria. Dikibas-kibaskannya ekornya dan anjing itu mencari-cari tuannya di ruang itu serta berputar-putar di kolong meja. Ketika akhirnya aning itu tahu suara tuannya bersumber dari telepon, ia menghampiri telepon itu, mendengar suara tuannya baik-baik. Pemilik anjing itu mencatat alamat si penelepon dan segera mengendarai mobilnya menuju ke sana. Ketika sampai di rumah itu, ia melihat anjingnya sudah segar kembali sebab sudah makan dengan lahapnya.
Anjing itu hanya mau mendengar satu suara saja, yaitu suara tuannya! Hal itu harus menjadi suatu teladan bagi kita orang Kristen. Hanya satu suara saja yang harus kita dengar dan patuhi, dan itu adalah suara Tuhan kita Yesus Kristus, Gembala yang baik. Yohanes 10:4-5, “Ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti Dia, karena mereka mengenal suaraNya. Tetapi orang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.
Dipungut OPH dari buku
Embun Surgawi
Pdt. Ishak Sugianto
Dua hari kemudian ia menerima telepon dari seseorang yang tinggal lebih kurang 150 km dari rumah tempat tinggalnya. Si penelepon itu berkata bahwa ia telah menemukan anjing yang sangat cocok dengan ciri-ciri yang disebutkan dalam iklan surat kabar yang dibacanya. Anjing itu dibawa ke rumahnya, dalam keadaan sangat lembah, tetapi tetap tidak mau makan walaupun sudah dibujuk sekuat tenaga untuk makan. Pemilik anjing itu berkata : “Cobalah aku bicara dengan anjingku itu.” Telepon itu dibawa ke dekat anjing itu dan si pemilik berbicara memanggil-manggil nama anjingnya.
Mendengar suara tuannya, anjing yang tadinya lemah dan murung itu segera tampak segar dan ceria. Dikibas-kibaskannya ekornya dan anjing itu mencari-cari tuannya di ruang itu serta berputar-putar di kolong meja. Ketika akhirnya aning itu tahu suara tuannya bersumber dari telepon, ia menghampiri telepon itu, mendengar suara tuannya baik-baik. Pemilik anjing itu mencatat alamat si penelepon dan segera mengendarai mobilnya menuju ke sana. Ketika sampai di rumah itu, ia melihat anjingnya sudah segar kembali sebab sudah makan dengan lahapnya.
Anjing itu hanya mau mendengar satu suara saja, yaitu suara tuannya! Hal itu harus menjadi suatu teladan bagi kita orang Kristen. Hanya satu suara saja yang harus kita dengar dan patuhi, dan itu adalah suara Tuhan kita Yesus Kristus, Gembala yang baik. Yohanes 10:4-5, “Ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti Dia, karena mereka mengenal suaraNya. Tetapi orang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.
Dipungut OPH dari buku
Embun Surgawi
Pdt. Ishak Sugianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar