Seorang pemuda baru lulus dari fakultas ekonomi. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu, sehingga ia sangat membutuhkan sebuah pekerjaan. Pemuda tersebut sudah berusaha melamar pekerjaan ke sana ke mari, tetapi belum juga mendapat pekerjaan yang diidam-idamkannya. Dalam keadaan risau, pada suatu siang ia mengendarai sepeda motornya melewati suatu kawasan perkantoran dan tanpa sengaja menabrak sebuah mobil yang sedang diparkir.
Pemuda ini sangat terkejut ketika melihat bahwa yang ia tabrak adalah mobil mewah Mercedez Benz. Ia melihat lampu belakang sebuah kanan dari mobil itu pecah. Pada saat itu di kawasan tersebut suasananya sepi, jika ia mau, ia dapat lari begitu saja tanpa ada orang yang tahu. Namun, pemuda ini adalah seorang Kristen yang tulus dan jujur hatinya dan ia mau menjadi orang yang bertanggungjawab.
Ia mencari petugas parkir di kawasan itu dan menanyakan mobil siapa yang ia tabrak tadi. Petugas parkir heran melihat kejujuran pemuda ini. Ia berkata bahwa mobil mewah ini pasti milik seorang bos yang berkantor di gedung dekat situ, tetapi petugas parkir itu juga tidak tahu persis di mana kantor pemilik mobil itu berada. Akhirnya pemuda ini bertekad menunggu saja di area parkir itu. Setelah dua jam menunggu, barulah bos pemilik mobil itu muncul. Pemilik mobil tersebut heran melihat kejujuran pemuda itu. Ia memberi kartu namanya dengan pesan untuk menemuinya esok hari pukul sebelas siang.
Pemuda ini pulang dengan hati sedih. Ia berpikir esok hari pasti bos itu sudah mengecek di toko suku cadang mobil berapa biaya yang harus ia bayar untuk mengganti lampu belakang yang pecah itu. Malam itu, ia berdoa dengan penuh kesungguhan dan menyerahkan masalah ini ke tangan Tuhan. Keesokan harinya, tepat pukul sebelas siang, pemuda ini sudah berada di kantor bos yang ia temui kemarin. Apa yang ia hadapi ternyata sungguh di luardugaan. Bos ini dengan ramah mempersilahkan si pemuda menceritakan latar belakang pendidikannya. Ketika tahu bahwa ia adalah seorang Sarjana Ekonomi, wajah bos itu menjadi cerah. Dengan segera ia menawarkan apakah pemuda itu mau bekerja di kantor yang ia pimpin, sebab ia memang membutuhkan seorang staf yang ahli di bidang manajemen ekonomi. Ia menegaskan bahwa dari peristiwa kemarin ia dapat melihat bahwa pemuda ini adalah seorang yang jujur dan ia ingin sekali mempunyai staf seperti itu.
Ketika pemuda tersebut menanyakan bagaimana caranya mengganti kerugian mobilnya yang rusak sedangkan ia tidak mempunyai uang, dengan tersenyum bos itu berkata bahwa itu dapat diatur dengan cara memotong gajinya pada akhir bulan nanti. Pemuda itu pulang rumah dengan suka cita dan pujian yang melimpah kepada Tuhan! Berkat ketaatan dan kesungguhannya untuk menjaga citra Kristen yang baik, ia mendapatkan pekerjaan idaman. Seandainya ia melakukan tabrak lari seperti yang sering dilakukan orang, ia tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik.
Dipungut OPH dari buku
Embun Surgawi
Pdt. Ishak Sugianto
Pemuda ini sangat terkejut ketika melihat bahwa yang ia tabrak adalah mobil mewah Mercedez Benz. Ia melihat lampu belakang sebuah kanan dari mobil itu pecah. Pada saat itu di kawasan tersebut suasananya sepi, jika ia mau, ia dapat lari begitu saja tanpa ada orang yang tahu. Namun, pemuda ini adalah seorang Kristen yang tulus dan jujur hatinya dan ia mau menjadi orang yang bertanggungjawab.
Ia mencari petugas parkir di kawasan itu dan menanyakan mobil siapa yang ia tabrak tadi. Petugas parkir heran melihat kejujuran pemuda ini. Ia berkata bahwa mobil mewah ini pasti milik seorang bos yang berkantor di gedung dekat situ, tetapi petugas parkir itu juga tidak tahu persis di mana kantor pemilik mobil itu berada. Akhirnya pemuda ini bertekad menunggu saja di area parkir itu. Setelah dua jam menunggu, barulah bos pemilik mobil itu muncul. Pemilik mobil tersebut heran melihat kejujuran pemuda itu. Ia memberi kartu namanya dengan pesan untuk menemuinya esok hari pukul sebelas siang.
Pemuda ini pulang dengan hati sedih. Ia berpikir esok hari pasti bos itu sudah mengecek di toko suku cadang mobil berapa biaya yang harus ia bayar untuk mengganti lampu belakang yang pecah itu. Malam itu, ia berdoa dengan penuh kesungguhan dan menyerahkan masalah ini ke tangan Tuhan. Keesokan harinya, tepat pukul sebelas siang, pemuda ini sudah berada di kantor bos yang ia temui kemarin. Apa yang ia hadapi ternyata sungguh di luardugaan. Bos ini dengan ramah mempersilahkan si pemuda menceritakan latar belakang pendidikannya. Ketika tahu bahwa ia adalah seorang Sarjana Ekonomi, wajah bos itu menjadi cerah. Dengan segera ia menawarkan apakah pemuda itu mau bekerja di kantor yang ia pimpin, sebab ia memang membutuhkan seorang staf yang ahli di bidang manajemen ekonomi. Ia menegaskan bahwa dari peristiwa kemarin ia dapat melihat bahwa pemuda ini adalah seorang yang jujur dan ia ingin sekali mempunyai staf seperti itu.
Ketika pemuda tersebut menanyakan bagaimana caranya mengganti kerugian mobilnya yang rusak sedangkan ia tidak mempunyai uang, dengan tersenyum bos itu berkata bahwa itu dapat diatur dengan cara memotong gajinya pada akhir bulan nanti. Pemuda itu pulang rumah dengan suka cita dan pujian yang melimpah kepada Tuhan! Berkat ketaatan dan kesungguhannya untuk menjaga citra Kristen yang baik, ia mendapatkan pekerjaan idaman. Seandainya ia melakukan tabrak lari seperti yang sering dilakukan orang, ia tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik.
Dipungut OPH dari buku
Embun Surgawi
Pdt. Ishak Sugianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar