Yesus Gembala yang Baik.

Minggu, 28 Oktober 2012

Buatlah Mereka Bahagia




Manna Surgawi 100812

Perbuatan-perbuatan kecil yang kita berikan dengan tulus kepada mereka yang membutuhkan bisa menjadi sebuah mujizat yang membahagiakan mereka. Sydney Smith berkata, “Jika Anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu.”

Sore itu dalam perjalanan pulang saya mampir untuk makan mie ayam di warung langganan saya. Warung itu memang selalu ramai karena mie ayamnya enak dan lokasinya di pinggir jalan besar. Tidak berapa lama, masuklah dua orang pemuda yang juga ingin menikmati mie ayam di sore nan cerah itu Sambil menikmati mie ayam, diam-diam saya mendengarkan pembicaraan mereka dalam bahasa daerah, ternyata mereka berdua dari tanah Batak. Sambil mencuri pandang, saya melihat mereka memakai seragam kerja yang sama, saya dapat memastikan bahwa para pemuda itu adalah sales marketing salah satu produk minuman. Biasanya mereka berjalan dari pintu ke pintu untuk menawarkan  produk yang mereka usung. Seketika timbul belas kasihan, hati saya tergerak untuk mentraktir mereka berdua. Setelah saya selesai makan, diam-diam saya katakana kepada si penjual mie ayam untuk menghitung, termasuk yang mereka makan. Setelah membayar, saya katakana kepada salah seorang dari pria itu, “Bang, nanti tidak usah bayar ya!” kemudian saya berjalan menuju sepeda motor saya. Mendengar itu mereka terkejut, salah seorang mengikuti saya dan mengucapkan terima kasih, raut wajahnya menyiratkan rasa penasaran. “Apa Ibu mengenal kami, atau sebelumnya kita pernah bertemu?” katanya bertanya. “Tidak, saya tidak mengenal Anda berdua, terimalah itu sebagai berkat dari Tuhan. Bersyukur saja kepada Tuhan,” jawab saya sambil tersenyum.

Waktu berlalu, beberapa hari kemudian saya bertemu dengan salah satu dari pria itu ketika ia sedang menjual produknya ke rumah tempat saya tinggal Kami pun bercerita cukup lama. “Kami sebenarnya bergumul untuk masuk ke warung mie ayam itu Bu. Kami sama sekali tidak punya uang. Uang kami hanya cukup untuk ongkos pulang, tapi rasa lapar memaksa kami masuk dan mengabaikan masalah kepulangan. Waktu Ibu mengatakan bahwa semuanya sudah dibayar kami benar-benar terkejut, apalagi Ibu katakana itu semua berkat yang datang dari  TUhan. Setelah Ibu pergi, teman saya mengatakan bahwa ia percaya masih ada mujizat. Ya, hari itu kami mengalami mujizat lewat uluran tangan Ibu,” katanya menuturkan. Hati saya diliputi rasa haru dan syukur kepada TUhan karena bisa menjadi saluran berkat, yang mengingatkan kedua pria itu bahwa Tuhan punya banyak cara untuk memelihara hidup mereka. Materi yang saya keluarkan tidak seberapa jumlahnya, tetapi nilainya bagi mereka dan saya sangatlah besar.

Benih kebaikan akan menghasilkan buah yang manis dan lebat. Tetaplah berbuat baik!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar