Yesus Gembala yang Baik.

Kamis, 09 April 2009

KEBOHONGAN KECIL - Meredith Proost


Awal Mulanya
Saat Ibu kembali dari berbelanja, segera ia bertanya apakah Meredtih dan Melinda sudah menunaikan janjinya untuk berlatih piano. Spontan, kedua anaknya menjawab,”Ya”. Namun begitu Ibu melihat lembaran piano belum berubah dari posisi saat ia meletakkannya tadi pagi dan buku les masih di tempatnya semula seperti kemarin, wajah sang Ibu berubah sedih. Ia tahu, anak-anaknya sedang berbohong kepadanya. Ibu tidak langsung melontarkan kemarahan. Sebelum kedua anaknya sempat berkata-kata, ia pun memotong. Ia berjanji akan berbohong kepada mereka dalam beberapa hari mendatang. Kebohongannya untuk sesuatu yang berarti bagi kedua putrinya!

Menanti Kebohongan
Malam itu, Ibu menyampaikan bahwa makanan untuk esok pagi berupa sereal panas dengan banyak krim dan gula coklat seperti yang disukai kedua anaknya. Meredith dan Melinda langsung saling adu pandang dan paham. Pasti inilah kebohongannya. Keesokan paginya, keduanya menemukan apa yang sudah dijanjikan.
Berikutnya, Ibu memberitahu keduanya akan dijemput di sekolah agar mereka bersiap-siap berbelanja baju musim semi. Keduanya suka berbelanja, namun segera menyadari ini pasti tipuan. Saat keduanya siap-siap naik bus seperti biasa, ternyata Sang Ibu sudah menanti dan sedang, duduk di tempat parkir!
Keesokan harinya, Ibu meminta keduanya untuk memilih restoran yang disukai karena mereka akan makan di luar. Keduanya langsung mengira-ngira. Kalau mereka pilih resto Itali, Ibu akan membawa makan nasi goreng Chinese. Sebaliknya bila resto Chinese yang dipilih, Ibu bakalan membawa mereka makan pizza. Akhirnya mereka mau tak mau memilih, “Makanan Chinese”. Malam itu ketiganya makan pangsit kuah , mie goreng, “kue keberuntungan” dan teh!

Akhir Kebohongan
Hari berikutnya, usai sekolah, liburan menjelang. Biasanya mereka sangat menikmati liburan di rumah nenek. Sudah bertahun-tahun Meredith dan Melinda memimpikan untuk pergi berdua menikmati libur ke rumah nenek. Saat tiba di rumah, Ibu menanti dengan berita mengejutkan! Tiket pesawat terbang ke tempat nenek untuk keduanya sudah dipesan! Wah sungguh menggembirakan. Inilah yang dinanti-nantikan! Namun tiba-tiba keduanya terdiam dan saling bertatapan. Ini dia saat yang paling berarti buat mereka! Inilah saatnya yang paling tepat untuk berbalas kebohongan! Keduanya pun menjadi tidak bergairah, tapi mereka tidak dapat berkata apa-apa.
Malam berganti, Ibu bertanya apakah kedua putrinya sudah menemukan kebohongan sang Ibu? Melinda menjawab, “Ya, kami tahu. Kami tidak akan terbang ke rumah nenek untuk libur musim semi. Segala perkataan Ibu yang lain ternyata benar, jadi penerbangan ini pastilah kebohongan Ibu.” Meredith pun menimpali “Aku senang, akhirnya semua berakhir”. Melinda meneruskan,”Ya. Tidak enak sekali harus melewatkan hari-hari sambil berpikir kami tak dapat mempercayai Ibu. Kami patut mendapat kebohongan tentang terbang ke rumah Nenek.”
Ibu tersenyum,”Kebohongannya ialah bahwa Ibu akan bohong pada kalian,” katanya dengan lembut. “Ibu belum berbohong sama sekali. Tiket pesawat terbang ke rumah Nenek ada di bawah bantal. Selamat tidur.”

Disusun ulang OPH dari Buku
Mengejar Matahari
Alice Grey

Tidak ada komentar:

Posting Komentar