Yesus Gembala yang Baik.

Kamis, 09 April 2009

Persahabatan


Charlie dan istrinya Carol sudah menjadi tetangga sebelah rumahku sejak aku pindah ke sini beberapa tahun lalu. Kami bergaul dengan akrab, dan kedua anak laki-lakinya dahulu sering memotong rumput di halaman rumah kami. Kemudian suatu hari Charlie dan aku berselisih pendapat tentang satu hal yang aku sudah tidak ingat lagi. Lalu kami tidak saling berbicara lagi. Carol dan aku hanya melambaikan tangan saja kalau kami kebetulan berpapasan di jalan raya, tetapi Charlie bahkan membuang muka. Situasi ini sungguh tidak nyaman, tetapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Tuhan tahu.
Pasangan yang baru saja membeli tanah pertanian di seberang tempat kami, Bob dan Rosemary, sedang menantikan kelahiran bayi pertama mereka, dan semua tetangga sangat gembira sebab sudah lama sekali tidak ada bayi baru yang lahir di jalan tempat kami tinggal. Ketika Rosemary meneleponku dari rumah sakit untuk mengabarkan bahwa dia dan Bob telah mendapatkan seorang bayi laki-laki, aku senang sekali, sebelum dia memintaku untuk menelepon beberapa tetangga yang lain mengabarkan kabar gembira itu.
“Jangan lupa Charlie dan Carol,” katanya, karena dia tidak tahu bahwa kami tidak saling berbicara. “Mereka sudah sibuk menyiapkan rajutan dan menjahit macam-macam.” Aku menelepon semua tetangga yang tinggal di jalan itu, kecuali Charlie dan Carol. Akhirnya aku tidak mampu menundanya lebih lama lagi, aku telah berjanji kepada Rosemary.
Aku menelepon nomor telepon mereka sambil menahan napas. Charlie menjawab dengan suara yang riang dan ramah seperti yang kuingat dahulu. Segera kusampaikan kepadanya berita tentang bayi yang baru lahir itu sebelum dia memutuskan pembicaraan telepon itu. Ternyata tidak. “Wah, hebat sekali,” katanya. “Kamu baik sekali mau meneleponku.” “Sebenarnya Rosemary yang memintaku,” kataku, “tetapi aku senang bisa berbicara lagi denganmu.”
“Aku juga,” kaca Charlie, dan kami melanjutkan dengan obrolan tentang berbagai macam hal yang telah terjadi dalam kehidupan kami. Tahun-tahun yang kami lewatkan dalam ketegangan telah berlalu. Tuhan sudah menemukan jalan untuk memulihkan hubungan kami sebagai tetangga lagi.

Dipungut OPH dari
Daily Guideposts (Renungan Setiap Hari), Feb 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar