Yesus Gembala yang Baik.

Kamis, 09 April 2009

MATI UNTUK HIDUP - Kendra Smiley


Pengantar
Kendra bersahabat erat dengan kakak beradik Jill dan Jane. Mereka bersama-sama saat masih kecil karena bertetangga. Setelah menjalin persahabatan sampai dengan kuliah, mereka pun menempuh jalan masing-masing. Jill lebih tua dibanding Kendra dan Jane yang seumur. Jill sangat toleran dengan kedua juniornya. Ia lebih dahulu kuliah dan tiga tahun kemudian Jane dan Kendra menyusulnya. Setelah itu mereka jarang bersua. Jill yang pada awalnya bertemu dengan Yesus. Kendra menemukan John , sahabat karib dan kemudian menjadi suaminya.lalu bertemu Yesus. Jill dan Kendra menjalin ikatan yang baru, yang sangat kuat , yang tidak pernah terjalin sebelumya. Mereka berdua sangat mengasihi Yesus. Jane juga menemukan banyak hal – tetapi ia belum menemukan Yesus. Jane dan Kendra bertemu setahun sekali setiap hari Natal, namun Kendra belum pernah membagikan imannya kepada Jane.

Pertemuan Terakhir
Suatu kali, Kendra bekerja sebagai penjual buku-buku rohani di pameran Pekan Raya Negara Bagian Illinois. Pada pameran inilah ia bertemu kembali dengan Jill yang sedang menemani teman sekamarnya (Barb) dan kemenakan dari temannya itu. Pertemuan sekitar 30 menit di stand yang dijaga Kendra sangat berarti. Saling bertukar pengalaman termasuk bertukar pemikiran mengenai kasih Sang Juru Selamat. Kendra merasa pertemuan ini bukanlah suatu kebetulan belaka tetapi perjumpaan yang Allah atur sebelumnya.
Keesokan harinya, Jill dan Barb sekeluarga bepergian menyusuri jalan-jalan pedesaan di Illinois. Jalan-jalan di pedesaan sangat indah di sore hari di musim panas, namun keindahan ini bisa menipu. Tanaman jagung yang telah cukup umur itu tinggi dan daunnya rimbun sehingga menghalangi pandangan. Hal inilah faktor yang menyebabkan terjadinya tabrakan maut yang menimpa mobil yang dikemudikan Jill. Akibatnya Jill dan ibu Barb meninggal.
Sore itu, sepulang dari pekan raya, telepon Kendra berdering. Ia mendapat kabar bahwa Jill telah meninggal. Polisi telah menghubungi Jane, adik Jill. Kendra terkejut dan berkomentar,”Baru kemarin saya bertemu Jill”. Segera Kendra menghubungi Jane. “Jane, saya baru saja mendengar tentang Jill. Saya sangat sedih....!” Kendra terisak. Jane juga menangis.
Kendra pun memberitahukan pertemuannya dengan Jill kemarin di Pekan Raya Negara Bagian Illinois. Jane yang sedang dalam perjalanan kembali ke Illionois langsung meminta Kendra menceritakan obrolan tersebut dan menemuinya di rumah orang tuannya setibanya ia di sana. Hal ini langsung disanggupi. Kendra pun merenungkan kembali kata Jane,”Ceritakanlah setiap detil pembicaraan kalian.”

Mati untuk Hidup
Sebelum Jane tiba, Kendra sudah sampai di rumah orang tua Jane. Tak lama kemudian, Jane pun tiba. Mobilnya memasuki pekarangan dan ia bergegas masuk bersama suami dan bayinya. Jane dan Kendra berpelukan sambil menangis dan akhirnya mereka berdua saja di kamar tidur. Segera Jane mendesak Kendra untuk menceritakan semua yang dikatakan Jill.
Selama beberapa jam terakhir sebelumnya, Kendra mengulang-ulang pembicarannya dengan Jill dan sekarang ia pun memutar ulang seluruh pembicaraannya seakurat mungkin. “Kami membicarakan tentang pekerjaan Jill, dan mengenai orangtua kalian. Kami membicarakan tentang betapa manis putrimu. Kami membicarakan tentang buku-buku yang telah kami baca, sedang kami baca dan ingin baca. Dan yang terpenting, kami berbicara tentang Yesus! Sebenarnya,” Kendra melanjutkan, “Dialah yang terutama kami bicarakan.” Kendra pun menjelaskan pada Jane betapa pentingnya Yesus baginya dan Jill. Jane mendengar dengan penuh minat dan terus mendesak untuk dilanjutkan sampai Kendra tak ingat lagi apa yang dibicarakan.
Jane menatap Kendra dan perlahan berkata, “Saya ingin menjadi orang kristiani. Katakan apa yang harus kulakukan.” Sebisa mungkin, Kendra memberitakan Injil kepada Jane. Kendra menceritakan kasih Allah dan rencana yang indah untuk hidup Jane. Semua manusia telah berdosa dan hal ini yang memisahkan manusia dari Allah. Yesus lah yang menjembatani jurang pemisah ini. Ia telah mati menggantikan kita dan bangkit kembali. Hanya dialah jalan satu-satunya untuk menuju pada Allah. Setiap orang harus menerima Kristus secara pribadi agar dapat mengenal kasih Allah seperti yang dilakukan kakaknya, Jill. Jane pun menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya.
Setelah itu ia berkata, “Mirip dengan buklet kecil yang kubaca sore ini,” katanya dengan bersemangat. Ia pun merogoh sakunya dan mengeluarkan traktat! Rupanya dalam perjalanan pulang tadi, Jane berhenti sebentar untuk minum dan pergi ke kamar kecil. Saat mencuci tangan, ia melihat traktat ini di rak di atas wastafel. Ia pun memungut dan mengambilnya. Ia pun membacanya di mobil. “Lihat! Tepat sama dengan semua yang kaukatakan.”
Kendra pun terduduk di tempat dengan terkejut. Sungguh ia takjub akan kebesaran Allah, kasih dan pemeliharaanNya. Allah dan hamba-hambaNya yang taat telah mempersiapkan hati Jane beberapa jam sebelum Kendra mendapat kesempatan untuk menanggapi pernyataan Jane yang mengubah hidupnya itu : “Aku ingin menjadi orang kristiani” dan “Katakan apa yang harus kulakukan.”

Disusun ulang OPH dari buku
The Right Choice
Kendra Smiley

Tidak ada komentar:

Posting Komentar