Manna Surgawi 271111
Pengampunan bukanlah sebuah teori bagaimana kita bisa
hidup berdamai dengan orang yang menyakiti kita, tetapi meruapakan sebuah
praktek nyata yang melepaskan rasa sakit dan diganti dengan kasih. Mengampuni
memang tidak mudah untuk dilakukan, tetapi saat dilakukan akan memberi
kemerdekaan. Dengan mengampuni kita memerdekakan diri kita sendiri, karena
Tuhan Yesus berkata kalau kita tidak mengampuni maka Bapa tidak akan mengampuni
kita. Artinya,kalau kita tidak bersedia mengampuni, kita sengaja memilih
tinggal di dalam penjara yang bernama dosa kepahitan.
Seorang hamba Tuhan di India bersukacita tatkala
pemimpin agama lain datang ke tempat kediamannya dengan sikap yang bersahabat.
Ia menyambut pria yang selama ini memusuhinya dengan hati yang terbuka, apalagi
tamunya itu menyatakan kalau dia ingin didoakan. Beberapa saat kemudian mereka
masuk ke ruang doa. Secara singkat hamba Tuhan itu memberi pengarahan bagaimana
orang Kristen kalau berdoa, kemudian mereka berlutut, menutup mata, dan mulai
berdoa. Ketika berdoa, si tamu merogoh kantongnya untuk mengambil sebilah
pisau, dan dalam hitungan detik pisau itu sudah dihunjamkan ke lambung si hamba
Tuhan yang sedang berdoa. Ia menikamnya berkali-kali, dan berkali-kali pula
terdengar jeritan histeris dari korban yang ditikam.
Suara jeritan membuat seorang pemuda masuk ke ruang
doa dan melihat tubuh yang bergelimang darah tergeletak di depan pembunuhnya.
Pemuda yang tak lain adalah anak si hamba Tuhan segera menggendong ayahnya
untuk mendapatkan pertolongan. Dalam perjalanan ayahnya berpesan, “Katakan
kepada orang itu bahwa dia sudah diampuni. Jagalah ibumu dan teruskan pelayanan
ini. Lakukan apa saja kepada banyak orang untuk menunjukkan imanmu kepada Kristus.”
Tiga hari kemudian hamba Tuhan itu meninggal. Seperti perintah ayahnya, pemuda
itu mengampuni si pembunuh dan
melanjutkan pelayanannya dengan kasih. Pelayanan yang didasari kasih dan
pengampunan itu membuat si pemuda menuai puluhan ribu jiwa. Pemuda itu berhasil
membuka 100 gereja dan membangun sebuah poliklinik di daerah yang banyak dihuni oleh orang-orang
non-Kristen. Mengampuni adalah sebuah ujian karakter, terutama ketika kita
dilukai sangat dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar