Manna Surgawi 100812
Perbuatan-perbuatan kecil yang kita berikan dengan
tulus kepada mereka yang membutuhkan bisa menjadi sebuah mujizat yang
membahagiakan mereka. Sydney Smith berkata, “Jika Anda membuat seseorang
bahagia hari ini, Anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat
ia mengenang peristiwa itu.”
Sore itu dalam perjalanan pulang saya mampir untuk
makan mie ayam di warung langganan saya. Warung itu memang selalu ramai karena
mie ayamnya enak dan lokasinya di pinggir jalan besar. Tidak berapa lama,
masuklah dua orang pemuda yang juga ingin menikmati mie ayam di sore nan cerah
itu Sambil menikmati mie ayam, diam-diam saya mendengarkan pembicaraan mereka
dalam bahasa daerah, ternyata mereka berdua dari tanah Batak. Sambil mencuri pandang,
saya melihat mereka memakai seragam kerja yang sama, saya dapat memastikan
bahwa para pemuda itu adalah sales marketing salah satu produk minuman.
Biasanya mereka berjalan dari pintu ke pintu untuk menawarkan produk yang mereka usung. Seketika timbul
belas kasihan, hati saya tergerak untuk mentraktir mereka berdua. Setelah saya
selesai makan, diam-diam saya katakana kepada si penjual mie ayam untuk
menghitung, termasuk yang mereka makan. Setelah membayar, saya katakana kepada
salah seorang dari pria itu, “Bang, nanti tidak usah bayar ya!” kemudian saya
berjalan menuju sepeda motor saya. Mendengar itu mereka terkejut, salah seorang
mengikuti saya dan mengucapkan terima kasih, raut wajahnya menyiratkan rasa
penasaran. “Apa Ibu mengenal kami, atau sebelumnya kita pernah bertemu?”
katanya bertanya. “Tidak, saya tidak mengenal Anda berdua, terimalah itu
sebagai berkat dari Tuhan. Bersyukur saja kepada Tuhan,” jawab saya sambil
tersenyum.
Waktu berlalu, beberapa hari kemudian saya bertemu
dengan salah satu dari pria itu ketika ia sedang menjual produknya ke rumah
tempat saya tinggal Kami pun bercerita cukup lama. “Kami sebenarnya bergumul
untuk masuk ke warung mie ayam itu Bu. Kami sama sekali tidak punya uang. Uang
kami hanya cukup untuk ongkos pulang, tapi rasa lapar memaksa kami masuk dan
mengabaikan masalah kepulangan. Waktu Ibu mengatakan bahwa semuanya sudah
dibayar kami benar-benar terkejut, apalagi Ibu katakana itu semua berkat yang
datang dari TUhan. Setelah Ibu pergi, teman
saya mengatakan bahwa ia percaya masih ada mujizat. Ya, hari itu kami mengalami
mujizat lewat uluran tangan Ibu,” katanya menuturkan. Hati saya diliputi rasa
haru dan syukur kepada TUhan karena bisa menjadi saluran berkat, yang
mengingatkan kedua pria itu bahwa Tuhan punya banyak cara untuk memelihara
hidup mereka. Materi yang saya keluarkan tidak seberapa jumlahnya, tetapi
nilainya bagi mereka dan saya sangatlah besar.
Benih kebaikan akan menghasilkan buah yang manis dan
lebat. Tetaplah berbuat baik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar