Sebelumnya thanks buat kesempatan
& waktu yang teman-teman berikan untuk baca kesaksian saya. Sudah lama saya
pengen banget share cerita ini ke semua temen-temen, saya berharap lewat
kesaksian ini temen-temen semua bisa lebih menghargai hidup dan lebih banyak
mengucap syukur buat segala sesuatu yang ada.
Segala sesuatunya dimulai kira-kira 3 tahun yang lalu. Saya punya masalah yang berat banget dan kayaknya nggak ada satu orangpun yang peduli dengan masalah saya. Saya ngerasa sendirian dengan masalah yang berat. Padahal saat itu saya sudah melayani Tuhan. Tapi karena saya lebih sibuk dengan urusan pribadi dan masalah saya, saya jadi mulai mundur dalam pelayanan dan sama sekali nggak punya hubungan dengan Tuhan.
Di saat saya sendiri, dengan kekuatan dan kepintaran saya, saya mencari jawaban dari masalah saya dengan mencari sikon (situasi kondisi ) & teman-teman yang "sepertinya" hidupnya selalu happy-happy, selalu punya banyak teman buat ngumpul dan nggak pernah susah.
Jadilah saya seorang yang menjalani cosmopolitan dengan segala cara yang saya anggap ok banget saat itu mulai dari dugem & clubbing. Sampai akhirnya saya mulai "coba-coba" untuk ngedrugs. Dari "coba-coba" itu saya jadi keterusan, hampir tiap hari (in & after office hour). Saya bekerja juga di salah satu perusahaan multinasional dengan jabatan yang tinggi
dan pendapatan yang menurut saya untuk ukuran seorang cowok berumur 25 tahun, lebih dari cukup bahkan melimpah, saya menikmati kesenangan-kesenangan yang saya anggap ok banget saat itu. Saya pun jadi kenal kenikmatan dunia yang sering dicari-cari org, lebih banyak dan lebih dalam. Narkoba , freesex dan segala sesuatu yang dunia bisa berikan untuk memuaskan nafsu
dan keingintahuan manusia, hampir semua sudah pernah saya nikmati. Hubungan saya dengan keluarga juga jadi hilang, saya jadi jarang pulang rumah, kerjaan saya juga mulai berantakan dan tidak teratur. Smua yang saya lakukan, saya lakukan dengan tanpa beban apapun?yang saya tau saat itu saya bisa lari dari masalah walau cuma sebentar.
Semua hal tadi saya jalanin selama + 3 tahun, sampai pada akhirnya pada bulan Agustus '03 saya mulai susah untuk buang air kecil, tapi saya tetap menjalani kebiasaan saya. Bulan Sept'03 sakit saya benar-benar parah, tapi saya tetap mengeraskan hati untuk bertobat, sampai akhirnya saya lumpuh total, kena Parkinson, otak saya udah blank , saat itu saya hanya
terbaring di kamar dan ngak bisa melakukan apa-apa, hanya keluarga saya yang menjadi teman setia saya, mereka juga yang merawat saya, memberi support kepada saya, padahal selama saya hidup ngak benar saya selalu menyakiti hati kedua orang tua saya, tapi rasa sayang
mereka ngak pernah berkurang sedikitpun, bahkan hampir setiap hari saya bisa liat mereka meneteskan air mata karena melihat saya yang kesakitan dan ngak berdaya,yang keluarga saya bisa lakukan cuma berdoa dan menangis, saya saat itu sangat jarang dibawa ke dokter
untuk diperiksa karena kondisi keuangan keluarga saya yang pas-pas an, semua hasil pekerjaan saya habis untuk kebiasaan dan kehidupan saya yang amburadul tanpa arah tujuan. Selama bulan Okt'03 saya ngak bisa tidur selalu terjaga dengan nafas sesak, selama itu
juga saya makan sehari cm 1 sendok makan / hari dan selalu diakhiri dengan muntah.
Ditengah kesakitan yang luar biasa itu saya merasa kesepian sekali karena semua teman-teman "happy-happy" saya yang saya pikir akan selalu ada buat saya juga waktu saya susah ternyata meninggalkan saya, pada saat di mana rasanya sudah ngak bisa mengandalkan apa,
dengan rasa berdosa yang dalam, penyesalan dan malu, saya mulai berbicara kepada Tuhan, mengutarakan apa yang saya rasain, dalam hati saya pikir Dia bakal nggak akan dengar saya lagi apalagi perhatiin saya,?TAPI?Tuhan itu ngak seperti itu, Dia bener-benar Bapa yang baik, Dia mulai beri saya damai sejahtera yang luar biasa, saya merasa jadi orang yang hina
banget, yang udah ngak ada gunanya hidup, rasanya saya dipeluk dengan kasihNya. Di saat yang kritis banget, yang hanya saya bisa beri adalah ucapan syukur saya
dan hanya satu nama yang bisa saya inget saat itu?.YESUS?terus saya sebut nama itu setiap saat.
Pada akhir nov '03. Sakit saya sudah parah banget, menurut ilmu kedokteran Urium/Creatine(racun darah) 550/27 hemoglobin/hb 4, sedang ukuran normalnya 40/1,2 dan 13?singkat cerita saya akhirnya cuci darah untuk mencuci racun dalam darah. Biasanya cuci darah memakan waktu 5 jam, pada saat cuci darah dilakukan untuk yang ke 3 kalinya, memasuki jam ke-3, tiba-tiba semua pembuluh darah saya menghilang karena racun sudah
menjalar ke semua organ tubuh. Akhirnya semua infuse dan jarum yang masuk ke pembuluh darah saya dicabut. Selang beberapa menit kesadaran saya mulai hilang,
badan terasa sangat panas besertaan dengan kesesakan nafas yang begitu luar biasa, pandangan saya semakin kabur tiba-tiba itu saya seperti terjaga / tersadar
dan saya sedang berdiri di suatu tempat yang sangat terang tanpa ada batasan dengan perasaan yang masih bertanya-tanya antara mimpi dan kenyataan, tapi saat
itu saya bener-bener yakin saya ngak sedang bermimpi melainkan kenyataan. Tiba-tiba ada saya melihat ada seseorang yang membelakangin saya, terang sekali sampai saya ngak bisa liat pribadi itu, saya cuma bisa liat diantara terang itu adalah samar-samar seperti
seorang dengan jubah yang ujungnya sampe ke bawah, saya bisa ngerasa begitu damai, di saat seperti itu saya seperti disadarkan bahwa pribadi yang membelakangi saya itu adalah Yesus, saya juga ngak tau apa yang membuat saya begitu yakin kalo itu Yesus. Yang pasti begitu saya melihat Dia, saya merasa semua yang saya lakukan dahulu adalah sia-sia dan ngak ada
artinya buat Dia, saya merasa sangat hina ketika melihat Dia. Dengan segala kekuatan saya berlari sekencang-kencangnya menghampiri Dia dan berteriak memanggil namaNya YESUS..YESUS..tapi yang terjadi saya cuma berlari di tempat dan tidak ada suara apa-apa
yang keluar dari mulut saya. Sampai akhirnya saya berhenti berlari tapi saya tetap panggil namaNya YESUS..YESUS dengan segala kepasrahan.. Pada saat itu saya tersungkur,dengan sgala rasa penyesalan yang tidak tergambarkan saya menangis, dengan pasrah saya
bilang," TUHAN YESUS aku benar-benar belum siap untuk mati sekarang, aku ngak pernah menyenangkan hatiMu dan keluargaku (pada saat saya berkata begitu terliat di
mata saya kedua orang tua saya & kedua adik saya yang sedang berdoa dan menangis di samping saya). TUHAN YESUS aku benar-benar menyesal, tolong beri aku
kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan yang aku sudah lakukan." Seketika itu juga terasa banget ada seseorang yang peluk saya dengan sangat lembut, saya
yakin itu Yesus. Saya menangis sejadi-jadinya sambil memeluk dia dengan sekuat tenaga saya sepertinya saya ngak mau lepasin Dia lagi. Di saat yang indah itu tiba-tiba saya kembali tersadar dan saya melihat sekeliling saya, ternyata saya sedang berada di ruang ICU dengan selang dan infus di sekujur tubuh saya. Rupanya menurut cerita dari para perawat yang menjaga
saya, saya sudah ngak sadar selama 7 jam, padahal menurut dokter saya ngak akan bertahan lama karena tidak bisa masuk infus jadi tinggal tunggu waktunya Tuhan. Dan mujizat Tuhan terjadi, pada jam ke 5 masa ketidaksadaran saya tiba-tiba semua pembuluh darah
saya timbul lagi sehingga infus dan selang bisa masuk. Keesokan harinya saya menerima transfuse darah sebanyak 8 kantong dari 8 orang selama 2 hari sambil
dilakukan cuci darah.
Ternyata proses mujizat saya ngak berhenti di situ tapi melalui proses, saya tetap ngak bisa buang air kecil sama sekali. Setelah peristiwa tadi, dokter memeriksa hasil lab saya, dan mereka memvonis ginjal saya sudah tidak berfungsi lagi (ginjal saya cuma satu
karena yang satu lagi sudah dibuang dari saya umur 3 tahun), karena vonis itu satu-satu cara supaya racun tidak menjalar ke tubuh saya lagi adalah saya harus cuci darah seumur hidup dengan aturan dilakukan paling sedikit seminggu dua kali karena kalau racun sudah menjalar maka saya akan sangat sesak, lemas, lumpuh dan badan mulai bengkak. Selain itu saya ngak boleh sama sekali makan buah dan saya hanya dibatasi untuk minum cuma boleh paling banyak 500 cc sehari / 2 gelas aqua kecil. Pernah sekali suatu hari saya coba makan 4
buah anggur, pada malamnya saya mulai sesak nafas yang begitu luar biasa, paginya saya langsung cuci darah lagi, dan saya merasa sangat tersiksa karena susah sekali untuk bernafas, saya merasa seperti ada di ruang hampa udara.
Cuci darah saya jalanin terus hampir 12 kali (2 x 1 minggu kalo saya kuat, kadang-kadang juga 3 x 1 minggu), tentunya dengan biaya yang sangat besar Rp.500.000,- / 1 x cuci darah. Semua biaya kedokteran, cuci darah dan rumah sakit dibantu oleh saudara-saudara saya beserta teman saya, saya percaya smua karena Tuhan yang kirim mereka untuk bantu saya, setiap hari sampai sekarang saya terus berdoa buat mereka, agar kasih karunia Tuhan melimpah juga buat
mereka.
Selama saya cuci darah itupun saya tetap tersiksa dan sakit karena walapun sudah cuci darah, tetapi racun di tubuh saya tetap ada.
Supaya cuci darah ngak sakit, para dokter menyarankan saya untuk memasang "simino" (membuat pembuluh darah langsung pada lengan supaya pemasangan suntikan untuk cuci darah lebih mudah dan tidak menyakitkan, biasanya kalo cuci darah caranya adalah dari pangkal paha dimasukkan jarum sebesar sedotan untuk aqua gelas, lalu darah yang mengalir keluar akan masuk ke dalam mesin pencuci darah, setelah darah itu melalui proses
pemisahan antara air, racun dan darah bersih, maka darah yang sudah bersih itu masuk kembali melalui jarum yang disuntikan ke pembuluh darah untuk memasukkan darah,biasanya pada lengan atau pada kaki. Begitu seterusnya sampai 5 jam. Begitu selesai maka
jarum dicabut satu persatu. Yang paling sakit adalah pada waktu jarum pada pangkal paha dicabut, supaya darah yang tidak keluar terus maka dengan tenaga yang kuat bekas suntikan itu ditekan oleh perawat selama + ½ jam sampai darah tidak keluar lagi. Itu sakit
banget, seperti bekas luka yang sedang bengkak terus ditekan sekuat tenaga).
Akhirnya melalui teman-teman yang baru saya kenal, karena mereka sedang kuliah untuk menjadi dokter juga, mereka menyarankan salah satu dosen mereka yang mengajar di atma jaya. Menurut teman-teman saya, dokter itu bisa melakukan bedah bedah "simino".
Singkat cerita saya bersama orang tua bertemu dengan dokter itu untuk membicarakan bedah "simino". Dan ternyata dokter yang dikenalin teman-teman saya itu bukan di bidang bedah itu melainkan bedah urologi (saluran buang air kecil ), karena kondisi saya yang membengkak dan ginjal juga sangat bengkak, sampai bisa dirasakan bentuknya dengan tangan. Dokter itupun
mencoba untuk melakukan beberapa tes dan setelah itu dia memutuskan untuk membantu dengan cara dia. Kami pun berjanji keesokan harinya, sabtu, 20 Desember 2003. Tahap pertama dilakukan dengan "teropong" ( memasukkan selang mikron melalui kemaluan untuk
melihat sampai dimana dan apa yang menjadikan seseorang tidak bisa buang air kecil ), ternyata tidak berhasil karena selang tersebut sama sekali tidak bisa tembus masuk karena tersumbat sudah mulai dari saluran dari mulut kandung kemih ke ginjal. Lalu dicoba cara yang
terakhir, istilah dokternya nefrostomi (memasukkan selang dari luar badan (dari pinggang belakang) langsung ke ginjal supaya air yang sudah selama berbulan-bulan bisa keluar) tetapi menurut dokter ini hanya mengeluarkan cairan urin saja sedangkan ginjalnya sendiri sudah membengkak dan kulitnya sudah menipis jd mustahil untuk bisa normal. Akhirnya
operasi pun dilakukan. Setelah dipasang selang ke ginjal, maka mengalir cairan itu keluar dan tertampung di kantong (kapasitas 2 liter). Setelah itupun saya boleh langsung pulang rumah hari itu juga. Mulai dari itu selama 2 hari cairan yang bercampur darah segar itu keluar dari badan saya sebanyak 18 liter dan berat badan saya turun 12 kg. Karena waktu itu saya di rumah
maka orang tua saya telp dokternya memberitahukan hal terjadi, dokterpun terkejut karena takut darah akan keluar terus akan menyebabkan anemia dan dehidrasi. Keesokan harinya saya dibawa untuk bertemu dokter yang melakukan operasi dan menjalani pemeriksaan
laboratorium. Setelah menanti seharian mujizat Tuhan terjadi lagi, ternyata semua hasil dari tes
laboratorium menunjukkan racun dalam darah saya berkurang secara drastis dan bentuk ginjal saya kembali dalam bentuk normal tidak bengkak lagi dan lapisan kulit ginjalnya jadi tebal kembali, sungguh hal yang diluar perhitungan medis. Saya ingat sekali
satu kalimat yang diucapkan dokter buat saya, " Ini hadiah Natal dari Tuhan untuk Billy " Saya inget banget itulah malam natal terbaik seumur hidup saya hari Rabu tgl 24 Desember 2003. Mulai dari kejadian itu kondisi tubuh saya terus membaik dan saya ngak merasa sakit, lemas apalagi sesak nafas lagi, akhirnya saya ngak cuci darah lagi. Saya inget waktu pulang
dari rumah sakit itu setelah mendapatkan kepastian medis bahwa kondisi saya benar-benar sudah pulih kembali, saya sekeluarga berpelukan dan menangis mengucap syukur atas semua kebaikan Tuhan.
Setelah itu di badan saya tetap harus terpasang selang dengan kantong, yang kemana-mana saya harus bawa. l kantong sudah penuh maka saya tinggal membuka
klep pada kantong tersebut sehingga urin itu bisa keluar. Setelah itu walaupun saya masih ngak bisa buang air kecil secara normal juga tapi saya sudah nggak cuci darah lagi, bisa makan apa saja, minum sebanyak yang saya bisa, tidur sudah bisa seperti biasa, yang
terpenting adalah saya bisa punya kesempatan untuk menyenangkan hati Tuhan dengan hidup yang Tuhan sudah anugerahkan buat saya?.
Mujizat yang saya alami belum selesai sampai di situ. Diagnosa dokter setelah kejadian itu adalah yang menyebabkan saya ngak bisa buang air kecil adalah karena saluran dari ginjal ke kandung kemih menyempit total total namun virus yang menyebabkan penyempitan
total tidak bisa terdeteksi jenisnya oleh semua cara medis termasuk tes DNA, sehingga dokter tidak berani melakukan tindak lanjut apalagi memberi obat. Jadi saya hanya diberi vitamin karena saya kekurangan darah dan obat antibiotic untuk dimakan selama 7 bulan karena saya sering dioperasi untuk mencegah infeksi. Sedangkan obat yang diberi khusus untuk mengatasi
virus itu tidak ada sama sekali
Setelah melalui proses cek laboratorium dan pembicaraan dengan orang tua saya tentang hal yang harus dilakukan maka pada tgl 28 Januari 2004 diputuskan untuk dilakukan operasi besar untuk mengganti saluran yang menyempit itu dengan usus dari organ tubuh saya sendiri juga. Tapi setelah operasi dilakukan ternyata tidak bisa dilakukan karena saluran yang menyempit itu sudah panjang sekali ujung-ujungnya sudah sampai pada ginjal dan kandung
kemih sehingga operasi tidak berhasil. Dengan hasil seperti itu tim dokter (terdiri dari 3 dokter ahli di salah satu rumah sakit di daerah Pluit) memutuskan bahwa saya harus menggunakan selang dengan kantongannya seumur hidup dan harus diganti 3 bulan sekali. Dengan perasaan yang kecewa dengan hasil banget, saya terima dengan rasa ucapan syukur yang
menurut saya saat itu sangat berat untuk mengucap syukur, tapi tetap dalam hati saya percaya kalo Tuhan pasti sembuhkan saya suatu saat, tekad saya sudah bulat?apapun yang terjadi sama saya sekarang dan nanti ngak akan mengurangi sedikit pun keinginan saya untuk
bisa menyenangkan hati Tuhan lewat hidup saya.
Seperti yang sudah divonis oleh dokter yaitu di badan saya tetap harus terpasang selang dengan kantongnya, jadi 3 bulan kemudian tepatnya tgl 21 April 2004, saya pun kembali ke rumah sakit untuk diganti selangnya. Operasi tersebut dilakukan oleh dokter yang sama dari
yang pertama menangani saya wkt saya mengalami mujizat. Operasi dimulai jam 10 pagi dan rencananya hanya + 1 jam. Saya waktu itu dibius setengah, jadi pada saat di kamar operasi saya tau yang terjadi walau ngak seluruhnya karena obat bius?ternyata dokter yang menangani saya ngak langsung mengganti selangnya tetapi dia penasaran kembali apa yang menyebabkan
saluran menyempit. Analisa itu terus dicoba dilakukan dan tanpa terasa memakan waktu hampir 4 jam tanpa ada hasil apa-apa, karena alat yang dimasukkan melalui
alat vital berupa selang mikro tidak bisa menembus saluran yang menyempit. Dan pada saat terakhir + sudah berjalan 4 jam operasinya, kesadaran saya mulai kembali dan saya lihat tepat di atas kepala saya di mana saya terbaring ada 2 televisi. Di televisi itu terlihat jelas kalo salurannya tidak tertembus oleh selang mikro itu dan untuk yang terakhir kali dokter mencoba, detik itu juga dengan iman yang begitu kuat timbul di hati saya, saya bilang dengan sekuat tenaga
saya "DALAM NAMA YESUS AKU PERINTAHKAN TERBUKA". Detik saya selesai berkata begitu juga dokter melakukan kembali dengan memasukkan selang mikro tersebut dan
mujizat Tuhan terjadi, saluran saya itu tembus dengan tiba-tiba. Semua mata yang berada di dalam ruangan operasi itu terkejut dan menghampiri televisi melihat ternyata saluran tersebut sudah tembus. Urin yang selama ini mengalir keluar melalui selang yang terpasang sudah mengalir normal. Dan selang yang terpasang itupun dicabut. Selama 3 hari saya tidak
diperbolehkan pulang oleh dokter karena hendak dianalisa. Akhirnya dokter tidak bisa memberikan analisa apa-apa atas mujizat yang terjadi, analisa terakhir sembuh total tanpa pengobatan karena sebelumnya tidak temukan jenis virusnya. Semua karena Tuhan Yesus sangat baik.
Sampai sekarang ini saya sudah bisa buang air kecil normal, hidup dengan sangat normal kembali. Bahkan saya sekarang sudah bisa bekerja kembali di suatu perusahaan swasta. Setiap hari sekarang, saya jalanin dengan rasa ucapan syukur buat segala sesuatu yang ada dan saya miliki dan saya jalani. Sekarang saya sadar kalo saya masih bisa bernafas itu karena kemurahan
Dia. Karena setiap proses dan mujizat yang Dia lakukan buat saya adalah suatu anugerah yang ngak bisa saya gambarkan dengan keterbatasan saya.
Ada banyak hal di dunia ini yang membuat kita menjauh dari Tuhan, tetapi teman-teman harus percaya dan setuju dengan saya bahwa Tuhan Yesus ngak pernah
sekali pun meninggalkan teman-teman apalagi melupakan teman-teman. Saya percaya kalo sekarang ini teman-teman baca kesaksian saya, itu semua karena Tuhan punya rencana yang besar juga buat teman-teman. Kalau teman-teman saat ini punya masalah, sebesar
apapun masalah yang dihadapin sekarang, percaya Tuhan Yesus lebih tau keadaan teman-teman, jangan pake pikiran dan kekuatan sendiri, ataupun kabur dari masalah, percuma, semua itu cuma akan membuat teman-teman lebih jauh dari rencana Dia. Percayakan hidup kita hanya kepada Dia, Dia yang ciptakan kita, Dia yang pelihara kita, Dia yang tentukan kapan kita
lahir dan mati, jadi untuk apa kita memusingkan masalah kita sedangkan Pencipta kita pasti lebih tau yang kita harus hadapi dan alamin, serahkan aja semua sama Dia. Modalnya cuma percaya dengan Tuhan Yesus.
Terima kasih buat kesempatan dan waktu yang teman-teman beri buat saya. Saya percaya Tuhan Yesus pasti memberkati teman-teman selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar