Aku
mengenal keluarga White ketika baru masuk kuliah. Perkenalanku dengan keluarga
ini dimulai dari pertemananku dengan Jane White.Ketika Jane memperkenalkan aku
dengan keluarganya, aku langsung merasa akrab dan senang berada di tengah
tengah mereka.
Keluargaku
terbiasa dengan sikap mencari tahu siapa yang salah dan menghukumnya dengan
berlebihan.
Ketika
melihat ruang tamu berantakan, ibu akan berteriak, " Semua itu pasti
perbuatan kamu"
Ayahpun
demikian, pada saat ia menemukan cacat pada mobilnya, maka ia akan bertanya,
" Siapa yang terakhir memakai mobil? Bagaimana mobil ini bisa rusak?
" Ia akan terus mengomel dan marah2 hingga orang yang menyebabkan mobilnya
rusak benar2 merasa tertekan.
Tetapi
aku menemukan hal yang sangat berbeda dalam keluarga White.Mereka tidak
menghukum secara berlebihan dan dengan emosional siapa yang telah berbuat
salah.
Yang
mereka tanamkan adalah memberikan kesempatan untuk memperbaiki dan bertanggung
jawab dengan merapikan apa yang berantakan, memperbaiki yang rusak dan menjaga
suasana agar tetap ada dalam sukacita.
Keluaraga
White mempunyai 3 anak laki2 dan 3 anak perempuan .Ketiga anak perempuan mereka
adalah Sarah, Jane dan Amy.Sarah dan Jane sudah kuliah, sedangkan Amy baru
berusia 16 tahun. Seorang anak laki2 nereka sudah meninggal.
Suatu
hari, aku dan ketiga anak perempuan White berjalan jalan dengan mobil. Amy baru
saja memiliki SIM sehingga dengan bangganya ia memamerkan SIM itu kepada kami.
Kami berangkat Dari Florida ke New York.Mulanya Sarah dan Jane yang mengemudi
secara bergantian dan Amy hanya diizinkan mengemudi ketika melalui jalan yang
tidak terlalu ramai.
Mungkin
karena gugup, di sebuah perempatan di mana mobil dari arah kami seharusnya
berhenti, tetapi Amy terus melaju.Akhirnya terjadilah tabarakan yang merenggut
nyawa sahabatku Jane.Dengan segenap keberanian aku menelpon keluarga White.
Tak
lama berselang, Bapak dan Ibu White tiba di rumah sakit.Mereka memeluk kami
bertiga dan menangis. " Kami senang karena kalian masih hidup", kata
mereka sambil menghapus air mata dari pipi kedua puteri mereka yang masih
hidup.
Aku
heran, mereka tidak memarahi Amy atau membahas penyebab kecelakaan itu.
Sebaliknya mereka berusaha membuat Amy tersenyum. Karena tidak tahan, aku
bertanya mengapa mereka tidak menyinggung soal keteledoran Amy. " Kami
sedih Jane meninggal, apapun yang kami lakukan tidak akan bisa menghidupkannya
lagi. Tapi masa depan Amy masih panjang, kami mau ia melaluinya tanpa rasa
bersalah", jawab Bapak dan Ibu White..
Aku
belajar dari keluarga White bahwa sifat menghakimi yang berlebihan tidaklah
penting. " MENYALAHKAN TIDAK AKAN MEMBUAT KEADAAN MENJADI LEBIH BAIK,
MEMBERI KESEMPATAN MEMPERBAIKI AKAN LEBIH BERGUNA'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar